Magelang, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengapresiasi organisasi kebudayaan Senapati Nusantara yang terus melestarikan budaya Tosan Aji atau Keris. Hal tersebut dia sampaikan saat menghadiri pameran dan sarahsekan tosan aji di kaki Gunung Telomoyo, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (13/10).
"Tekad Senapati Nusantara tidak hanya mengangkat Tosan Aji tapi juga nilai-nilai filsafat terkandung di dalamnya. Bahwa kalau kita menggunakan keris tidak hanya sebagai sebuah senjata tapi sebuah karya kebudayaan," ujar Hasto.
Hasto mengatakan dalam rangka mengembangkan dan melestarikan kerus, Senapati Nusantara pada awal Oktober 2018 lalu telah melakukakan audiensi dengan Mendikbud dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud.
Tak hanya itu, Sekjend Senapati Nusantara ini menambahkan bahwa baru-baru ini mereka juga meluncurkan buku saku tentang keris yang berjusul 'Bahan Ajar Keris'.
"Kami luncurkan buku saku supaya anak-anak tahu kesejarahan dan proses nilai-nilai yang terkandung dalam Tosan Aji. Karena kita harus bangga dengan jati diri bangsa. Buku saku ini akan diterjemahkan ke Bahasa Inggris sehingga bisa menjadi souvenir bagi turis mancanegara," ucap Hasto.
Menurutnya, dengen merawat Tosan Aji dan mengembangkan seluruh karya leluhur maka akan muncul suatu kerendahan hati dan dan pengakuan kepada Sang Pencipta betapa kita sudah diberi karunia yang luar biasa.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo telah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang bertemakan kebudayaan. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta kepada tanah air, apalagi setelah UNESCO juga mengakui bahwa keris merupakan salah satu pusaka Indonesia dan warisan budaya dunia yang memiliki nilai filosofis tinggi.
Hal tersebutlah yang mendasari Senapati Nusantara mengadakan acara tersebut. Sebagai salah satu organisasi penggerak budaya tosan aji secara nasional, mereka ingin terus melesatarikan tosan aji di Indonesia.
Hasto menuturkan bahwa Senapati Nusantara juga mendukung langkah pemerintah untuk membangun museum keris di Sumenep. Dia menceritakan di Sumenep, Madura yang bisa disebut sebagai kota keris karena setiap hari bisa memproduksi 7.000 keris dan sebagian besar di ekspor ke mancanegara.
"Kita harus bangga dengan kebudayaan kita sendiri," kata Hasto.
Acara yang digelar Pemkab Magelang itu dihadiri Bupati Magelang, Zainal Arifin, serta para pegiat keris dari DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sementara itu, Bupati Magelang, Zainal Arifin, mengatakan tugas kita bersama untuk mengenali, mencintai dan melestarikan budaya bangsa.
"Mari kenali, cintai dan lestarikan budaya bangsa termasuk tosan aji. Tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia kaya khazanah budaya," ucap Zainal.