Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan cita rasa kopi Sumbawa tak kalah dengan kopi Kolombia di wilayah Amerika Latin.
Baca Kok Luhut Audit Kebun Sawit? Katanya Hanya Bantu Urus Migor
Kehadiran Kopi Sumbawa pada ajang Festival Kopi Tanah Air yang digelar DPP PDI Perjuangan di Parkir Timur Selatan Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), sejak tanggal 27-29 Mei 2022 telah menuai atensi dari sekjen partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.
Demikian terungkap saat Sekjen Hasto menyambangi stand DPD PDI Perjuangan NTB yang diwakili “Kopi Kades” (Rempah Kawa Desa). Tampak, pemilik Robby Sahrullah S.Biotet bersama Ketua DPC PDI Sumbawa yang juga Ketua DPRD setempat Abdul Rafiq menyambut kedatangan Sekjen PDI Perjuangan tersebut.
Menurut Hasto, kopi yang berasal dari Sumbawa memiliki keunikan dan cita rasa khas yang berbeda dengan biji kopi lainnya.
“Kopi Sumbawa ini enak, nikmatnya tak kalah dengan kopi Kolombia,” ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/5).
Diketahui, Pulau Sumbawa dikenal sebagai salah satu penghasil kopi yang khas di tanah air. Kopi dari Sumbawa yang terbaik, berasal dari Desa Punik, Kecamatan Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa. Itulah mengapa disebut kopi Punik Sumbawa.
Selain itu ada juga kopi organik dan kopi Luwak Liar Semongkat Batulanteh.
Lebih lanjut Hasto mengatakan festival kopi yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan kali ini adalah upaya pihaknya untuk membangkitkan kopi di Tanah Air. Selain itu, kegiatan tersebut akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) karena dihadiri ribuan peserta.
“Yang utama, PDI Perjuangan konsisten untuk terus membangkitkan petani Indonesia, dan membangkitkan semangat rakyat Indonesia sehingga akhirnya Kopi Tanah Air merupakan Kebangkitan nasional Indonesia,” tegas Hasto.
Ia menegaskan, Festival Kopi ini merupakan bukti bahwa PDI Perjuangan, seperti yang disuarakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, bahwa partai tidak melulu berbicara soal kekuasaan. Karena itu, Megawati selalu memberikan arahan agar kader PDI Perjuangan harus terus menjalankan kerja-kerja politik kerakyatan dan turun membantu rakyat.
Terkait kopi, pria asal Yogyakarta ini mengutip kisah yang disampaikan mantan pengawal pribadi Bung Karno, Mangil Wartowidjojo menulis buku bertajuk “Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967”. Ketika sarapan, Presiden pertama tak lupa minum kopi.
“Pak Mangil menjelaskan bahwa kopi Bung Karno harus sesuai takaran yang diinginkan yaitu satu sendok kopi dan satu setengah sendok gula,” kata Hasto.
Sementara itu, stand “Kopi Kades” Robby Sahrullah S.Biotet, terpantau paling ramai dipadati pengunjung. Di mana, selain Sekjen Hasto, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, anggota DPR Rano Karno hingga Harvey Malaiholo, Yohannes Fransiskus Lema (Anggota DPR RI), Maruarar Sirait hingga si pawang hujan fenomenal Rara, tampak mencicipi kopi Sumbawa.
Baca Koalisi Pilpres 2024? Hasto: Prioritas Atasi Efek Pandemi
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Sumbawa, Abdul Rafiq, mengatakan, kehadiran para petinggi partai dan tokoh nasional yang sudah mencicipi kopi Sumbawa, dirasa akan mampu memberikan spirit kepada UMKM di NTB untuk terus berinovasi dan berkreasi. Utamanya, para petani kopi di wilayah Sumbawa.
Karena itu, ia tak lupa mengucapkan terima kasih pada kepercayaan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H. Rachmat Hidayat yang telah memberikan kesempatan pada petani kopi di wilayahnya untuk tampil mewakili provinsi NTB pada ajang festival kopi nasional kali ini.
“Semoga adanya festival ini akan bisa terus membangkitkan semangat bela beli produk lokal. Utamanya, bagaimana kopi Sumbawa bisa menjadi tuan rumah di wilayahnya sendiri. Terima kasih yang tak terhingga pada Ketua DPD PDI Perjuangan NTB yang sudah memberikan kepercayaan pada kopi Sumbawa untuk tampil,” jelas Rafiq saat dihubungi melalui pesan WhatsAppnya, Sabtu Malam (28/5). Dilansir dari dutaselaparangcom.