Jakarta, Gesuri.id - Wali kota Yogyakarta terpilih, Hasto Wardoyo, menegaskan pentingnya donor darah sebagai aksi kemanusiaan yang mulia dan penuh manfaat bagi sesama.
"Di Yogyakarta, dari setiap 100.000 penduduk yang meninggal dunia, 60 orang di antaranya terjadi akibat berbagai penyebab. Saat pandemi Covid-19, angka kematian tetap sama, yaitu 60 orang per 100.000. Dari jumlah tersebut, 50 persen meninggal karena pendarahan. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan darah sangat mendesak untuk menyelamatkan nyawa," ujar Hasto dalamnkegiatan donor darah ke-9 yang digelar di Bakpia Jogkem Alkid, Jl. Langenastran Lor 31, Panembahan, Kemantren Kraton, Minggu (8/12),
BaCa: Ganjar Tegaskan Petani Harus Sejahtera Jika Ingin Hapus Kartu Tani
Hasto menyerukan agar gerakan ini terus disosialisasikan kepada masyarakat luas.
Hasto menyoroti peran vital PMI dalam memenuhi kebutuhan darah, khususnya untuk situasi darurat seperti pendarahan saat melahirkan.
"Melahirkan tidak bisa diprediksi. Ini terjadi secara mendadak. Darah adalah elemen yang menyambung nyawa," tegasnya.
Sinergi dan Antusiasme MasyarakatKegiatan donor darah ini merupakan hasil kolaborasi antara Bakpia Jogkem, PMI Kota Yogyakarta, dan komunitas Jokzin Lawas.
BaCa: Ganjar Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Pramono-Rano
Acara berjalan sukses dengan 63 orang mendaftar untuk mendonorkan darah.
Dari jumlah tersebut, 44 orang berhasil mendonorkan darahnya, sementara 19 orang lainnya belum memenuhi syarat medis.
Meski tidak semua pendaftar berhasil mendonor, kegiatan ini tetap dianggap sukses dalam meningkatkan stok darah di PMI.
