Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak masyarakat untuk mengurangi dan mengendalikan sampah plastik yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang.
"Kota Semarang memang sudah mempunyai TPA Jatibarang seluas 67 hektare. Namun, kalau tidak dilakukan pengendalian sampah, maka akan terjadi gunungan sampah di TPA," kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, saat menghadiri peringatan Hari Lingkungan Hidup yang berlangsung di Balai Kota Semarang, Kamis (12/7).
Baca: Hendi Tegaskan Tidak Intervensi Taksi di Bandara
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, selama ini masyarakat Kota Semarang setiap harinya menghasilkan sampah yang masuk ke TPA Jatibarang sehingga perlu dilakukan pengendalian sampah dari hulu.
Lebih lanjut ia mengatakan, masyarakat bisa menekan sampah agar tidak sampai ke TPA, misalnya mengurangi sampah plastik dengan menggunakan bahan yang tidak sekali pakai atau bisa dipakai secara berulang.
"Untuk itu, saya meminta masyarakat dapat melakukan gerakan untuk menekan sampah. Gunakan bahan yang tidak sekali pakai. Bisa juga dengan 3R (reduce, reuse, and recycle)," tuturnya.
Hendi menilai, persoalan sampah merupakan masalah klasik yang dihadapi kota besar, termasuk Semarang, dan saat ini sudah dilakukan kerja sama dengan PT Narpati untuk mengolah jadi pupuk kompos.
Baca: Hendi Pastikan Pasar Johar Siap Digunakan Tahun 2020
"Di TPA Jatibarang, gas methan yang dihasilkan dari pengolahan sampah sudah dimanfaatkan sebanyak 200 kepala keluarga (KK). Bahkan, listriknya juga dihasilkan dari sampah," ujarnya.
Meski demikian, lanjut Hendi, perlu upaya proaktif dari masyarakat untuk membantu pemerintah mengatasi sampah, salah satunya dengan mengoptimalkan bank-bank sampah yang ada di lingkungannya.