Ikuti Kami

Hengky Kegou Reses di Makimi: Serap Aspirasi Soal Pemekaran Kampung dan Kabupaten Nabire Timur

Hengky Kegou mengatakan pihaknya reses sebagai bentuk kewajiban bertemu dengan konstituennya dan berdialog untuk menerima aspirasi rakyat.

Hengky Kegou Reses di Makimi: Serap Aspirasi Soal Pemekaran Kampung dan Kabupaten Nabire Timur
Foto bersama DPR Papua Tengah, Hengky Kegou (Kemeja Putih) bersama Kepala Distrik Makimi, Kepala-Kepala Kampung dan Masyarakat. (CEPOSONLINE.COM/THERESIA F. TEKEGE

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR Papua Tengah (DPR PT) daerah pemilihan (Dapil) Nabire, Hengky Kegou menggelar reses masa persidangan I di aula Kantor Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Jumat, (21/3/2025).

Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua Tengah, Hengky Kegou mengatakan pihaknya melakukan reses sebagai bentuk kewajiban bertemu dengan konstituennya dan berdialog untuk menerima aspirasi masyarakat.

“Reses ini penting bagi kami anggota DPR Papua Tengah untuk bertatap muka, berdiskusi, berdialog, serap aspirasi, sekaligus mengetahui apa yang diinginkan masyarakat yang mengutus kami dari Dapil,” kata Hengky Kegou.

Dalam dialog, masyarakat menyampaikan aspirasi untuk memperjuangkan pemekaran Kampung dan Kabupaten di wilayah Nabire Timur.

“Aspirasi masyarakat yang pertama tadi adalah pemekaran Kabupaten Nabire timur,” ucapnya.

Kegou menjelaskan, Karena Nabire Ibu kota Provinsi Papua Tengah maka status pemerintahan akan berubah ke Kota Administratif dan Kabupaten harus bergeser ke Nabire Timur atau Barat.

“Yang saya lihat langsung adalah bagian timur dari pemerintahan distrik, kampung hingga elemen masyarakat sudah sepakat memindahkan Kabupaten Nabire ke bagian timur atau menghadirkan pemekaran baru,” jelas Ketua Pansus Perdasi dan Perdasus.

Menurutnya, supaya masyarakat mendapatkan keadilan pihaknya sangat mendukung Kabupaten Nabire dipindahkan ke bagian timur.

“Karena bagian barat sudah mendapat porsi pembangunan pusat pemerintahan Papua Tengah jadi adil kalau Kabupaten Nabire dipindahkan ke sini atau dimekarkan lagi Kabupaten Nabire Timur,” ungkapnya.

Selain itu kata Kegou, ratusan hektar hutan di bagian Nabire Barat sudah dimiliki oleh PT Nabire baru yang adalah perusahan kelapa sawit yang selama ini beroperasi di wilayah Nabire barat.

“Jadi di Nabire barat tidak memungkinkan Quntuk pemekaran. Alasannya, Hutan di bagian lain sudah di miliki Perusahan sawit dan lainnya akan jadi area pusat pemerintahan Papua Tengah,” ujarnya.

Sebelum pemekaran tentunya akan di uji kelayakannya dulu oleh BMKG dan akademisi.

“Ini karena apabila ada gempa bisa berakibat fatal terhadap infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah,” tuturnya.

Kegou berkomitmen memperjuangkan aspirasi Pemekaran ke di lembaga DPR Papua Tengah dan Gubernur Papua Tengah agar aspirasi ini diteruskan ke pemerintah Pusat.

“Ibu Kota Provinsi sudah dialihkan ke bagian barat jadi Nabire timur harus jadi Ibu Kota Kabupaten Nabire,” pungkasnya.

Sumber: www.ceposonline.com

Quote