Maumere, Gesuri.id - Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengatakan perayaan Iduladha bukan hanya soal kerukunan umat beragama saja, tetapi tentang hubungan persaudaraan yang tetap lestari tanpa terhalang ruang dan waktu.
Baca: Lasarus: Duplikasi Jembatan Kapuas I Dimulai Secepatnya
"Kami bagi sama rata setiap tahun. Bukan hanya tentang kerukunan beragama, tapi soal persaudaraan sepanjang masa," katanya disusul riuh tepukan tangan saat perayaan Iduladha yang berlangsung di pelataran Masjid Al Hikmah Wuring Lembah, Sabtu (9/7)
Memang, toleransi antar umat beragama di Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, patut diacungi jempol.
Dalam setiap perayaan keagamaan, mereka saling berbagi kebahagiaan. Salah satu yang tampak jelas adalah momentum Iduladha yang berlangsung di pelataran Masjid Al Hikmah Wuring Lembah, Sabtu.
Seorang tokoh muslim bernama Haji Ali Sadikin mengatakan, momentum Idul Adha merupakan salah satu dari sejuta teladan hidup semua umat meski berbeda keyakinan.
"Setiap tahun, hewan kurban ini bukan hanya dibagikan kepada umat muslim, tetapi juga kepada saudara dan saudari kami yang non muslim," ujarnya dalam acara penyerahan bantuan hewan qurban oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo.
Bupati Sikka melanjutkan sangat tak elok jika kebahagiaan itu dinikmati sendiri-sendiri, sementara sesama saudara yang lain patut memperoleh berkah serupa.
Kurang enak kalau tetangga sebelah bakar sate, kita hanya mencium wanginya saja," tuturnya dengan santun.
Baca: Andreas Hugo Apresiasi Untuk 3 Kemenangan Besar Timnas U-19
Sementara Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo sangat berbangga dengan toleransi yang dibangun warganya.
Menurut dia, kualitas hidup warga Nian Tana Sikka sebagai orang beriman semakin meningkat.
"Saya senang sekali, ini tanda bahwa kualitas hidup kita semakin tinggi. Inilah kehidupan yang bahagia dan sejaterah," tutupnya. Dilansir dari kupangtribunnewscom.