Jakarta, Gesuri.id - Caleg DPR RI PDI Perjuangan Dapil DKI 3, Iis Sugianto pada Senin (24/12) melayat ke salah satu warga di Dapilnya tepatnya di wilayah Jakarta Barat yang menjadi korban keganasan gelombang Tsunami yang terjadi di Banten, Sabtu (22/12) malam.
Iis yang sangat berduka dengan peristiwa tersebut mengingatkan sudah saatnya pemerintah lebih memprioritaskan anggaran untuk mengatasi dampak bencana Tsunami.
Baca: Megawati Berulang Kali Ingatkan Dampak Letusan Anak Krakatau
Iis bahkan menekankan agar pengadaan alat peringatan dini Tsunami baik yang diakibatkan oleh gempa bumi maupun letusan gunung api untuk tidak lagi ditunda-tunda.
"Iya sudah saatnya fokus untuk anggaran bencana tsunami, alat peringatan dini tsunami baik dari gempa bumi atau dari letusan gunung merapi mohon jangan lagi ditunda," ungkap Caleg dengan Nomor Urut 6 itu kepada Gesuri, Senin (24/12) malam usai melayat.
Namun, Iis menegaskan agar efektif, anggaran pengadaan alat deteksi dini gelombang Tsunami harus sungguh-sungguh dikawal. Dengan demikian, lanjutnya, tepat sasaran dan memiliki kualitas yang sempurna. "Utamakan anggaran itu, dan benar-benar dikawal dananya agar memilih alat yang berkualitas baik," ujar penyanyi era 80-an yang masih eksis hingga saat ini di dunia hiburan di Tanah Air.
Tak hanya itu, Iis juga menilai pentingnya pemeliharaan alat dan peralatan, sehingga harus benar-benar dipelihara serta dipantau penggunaannya oleh pihak yang berwenang. "Setelah itu harus ada bagian khusus yang memeriksa perawatan alat tersebut agar terus dalam keadaan baik dan bisa terus berfungsi dengan baik," Iis menandaskan.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkapan bencana tsunami yang diduga terjadi akibat longsoran bawah laut yang disebabkan erupsi Gunung Anak Krakatau sudah pernah disinggung beberapa kali oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Kejadian bencana ini kembali menggugah kesadaran bahwa secara geografis kita tinggal di wilayah rawan bencana. Karena dikelilingi cincin api Pasifik (Pacific Ring of Fire)," ungkap Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/12).
Dalam seminar mengenai peta rawan bencana yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjungan pada 13 Desember lalu, Megawati menyampaikan pesan secara khusus agar kewaspadaan dan kesiapan perlu dilakukan. Khususnya terkait aktivitas anak Gunung Krakatau.
Baca: Kiai Ma'ruf Lepas Bantuan Kemanusiaan ke Banten dan Lampung
Melalui Hasto, Megawati memerintahkan Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta, agar mempertanyakan soal kesiapan tersebut kepada Gubernur Pemprov DKI Jakarta.
Hal tersebut juga pernah disinggung oleh Megawati saat melepas bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu. "Saya minta tolong Jakarta, apa persiapannya. Bukan mau bikin takut. Cuma bagaimana agar tak panik karena tak ada panduan," kata Megawati saat itu.
Hasto menambahkan, semua hal tersebut dibangun atas kesadaran akan pentingnya untuk selalu siap menghadapi resiko bencana alam akibat kondisi geografis Indonesia. Salah satu negara yang bisa jadi bahan percontohkan soal kesiapsiagaan bencana adalah Jepang yang memiliki kondisi geografis mirip dengan Indonesia.
Dalam konteks itu, Hasto mengatakan PDI Perjuangan sendiri mengambil inisiatif untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan sejak dini. Karena itu, bertepatan dengan perayaan HUT partai pada 10 Januari mendatang, partai berlambang banteng ini akan meluncurkan buku manual bencana. Isinya, sosialisasi kepada anak SD, SMP, SMA, mengenai pemahaman soal area rawan bencana dan bagaimana harus menghadapinya bila bencana benar terjadi.
Buku itu disusun oleh Tim Baguna DPP PDI Perjuangan, berdasarkan hasil studi bersama lembaga negara terkait seperti BMKG, Pusat Mitigasi Bencana Geologi, dan lain-lain.
"Kontribusi kecil ini kami harapkan bisa menjadi pemicu gerakan negara bersama rakyat yang lebih besar dalam menyiapkan mitigasi bencana yang lebih baik," ujarnya.
Mengenai penanganan paskabencana di Banten dan Lampung, Hasto menegaskan PDI mendukung langkah-langkah cepat dari aparat pemerintahan untuk segera melakukan kegiatan pencarian, penyelamatan, hingga evakuasi. Baik itu dari BNPB Pusat dan Daerah, TNI/Polri, maupun aparat lainnya, untuk melakukannya bersama-sama rakyat.
Megawati telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan yang sudah dilatih khusus oleh BASARNAS, agar segera turun secepatnya membantu proses pencarian dan evakuasi para korban bencana.
Kata Hasto, Megawati berpesan agar skala prioritas ditujukan kepada korban, khususnya ibu dan anak-anak. Semangat dasarnya adalah “menangis dan tertawa” bersama rakyat.
"Mari terus bergandengan tangan. Semangat Gotong Royong dan Solidaritas Kemanusiaan sangat penting sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa," tandas Hasto.
Baca: Tsunami Banten, PDI Tasikmalaya Buka Posko Peduli Bencana
Sebelumnya, baik BMKG maupun BNPB mengatakan adanya gelombang tinggi di Pantai Anyer disebabkan oleh bulan purnama. Fenomena ini menyebabkan air laut pasang tinggi.
"Malam ini ada fenomena bulan purnama yang menyebabkan air laut pasang tinggi. BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang," tulis BMKG melalui akun Twitter-nya, Sabtu (22/12).
Tak berapa lama, BNPB dan BMKG membenarkan adanya tsunami yanh melanda wilayah pesisir Banten dan Lampung pada Minggu (23/12) malam sekitar pukul 21.27 WIB. Tsunami diduga terjadi akibat longsoran bawah laut yang disebabkan erupsi Gunung Anak Krakatau.