Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Mempawah yang juga Tokoh Tionghoa Sungai Pinyuh Ahmadi mengungkapkan makna Imlek dan tradisinya, pada saat pembukaan Festival Imlek 2576 dan Cap Go Meh 2025 di Komplek Patoka Sungai Pinyuh, Sabtu (25/1/2025) malam, yang dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Mempawah Ismail.
"Imlek atau Tahun Baru Imlek adalah perayaan tradisional Tionghoa yang penuh nilai budaya, spiritual dan tradisi," tegas Ahmadi.
Ahmadi yang merupakan Legislator PDI Perjuangan ini menjelaskan, perayaan Tahun Baru Imlek ini, merupakan tradisi yang unik karena terus berkembang sesuai perubahan sosial dan politik di negara Indonesia tercinta ini.
"Saat ini, Imlek tak hanya menjadi perayaan bagi komunitas Tionghoa saja, tetapi juga menjadi simbol toleransi dan keberagaman," jelasnya.
Ia juga mengatakan, banyak masyarakat dari berbagai suku dan agama turut memeriahkan kegiatan perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
“Baik melalui kunjungan ke rumah teman-teman, maupun berpartisipasi dalam atraksi naga, barongsai dan tatung. Saudara-saudara dari etnis dan agama lain dengan gembira selalu ikut serta bersama kami,” ujar Ahmadi.
Ahmadi turut menegaskan, Imlek turut menjadi simbol keberagaman yang luar biasa di Indonesia, khususnya di Kabupaten Mempawah dan Sungai Pinyuh.
Ia selanjutnya mengungkapkan rasa bahagia dan bangga karena bisa merayakan Imlek dan Cap Go Meh 2025 secara bersama-sama.
“Mari terus kita rawat kebersamaan dan keberagaman ini. Kita jadikan Festival Imlek dan Cap Go Meh 2025 kali ini sebagai even pemersatu anak bangsa,” ajaknya.
Dengan demikian, Ahmadi memiliki harapan bahwa kebhinekaan di Sungai Pinyuh maupun Kabupaten Mempawah dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya.
“Dan kami juga berharap Festival Imlek 2576 Gongzili dan Cap Go Meh 2025 berlangsung meriah dan aman, serta menjadi agenda/kalender wisata tahunan di Mempawah bahkan Kalimantan Barat,” pungkasnya.
Sumber: pontianak.tribunnews.com
