Surabaya, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Indah Kurnia mengatakan ludruk bukan lagi hanya sebagai icon Kota Surabaya, tetapi juga telah menjadi milik seluruh masyarakat hingga di pelosok Tanah Air Indonesia tercinta ini.
Baca: Serunya Puti Menari Bersama Soimah di Padepokan Seni Kirun
Penembang ludruk jebolan Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya, Jawa Timur yang sering tampil di TVRI era 90-an, Indah Kurnia, kini masih menjabat sebagai anggota DPR RI komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan.
Dia juga pernah menjadi bankir profesional, memimpin Persebaya dan kini menjadi politisi.
Namun demikian, hobinya nembang dan main ludruk tak bisa ditinggalkan. Bahkan tanpa sungkan-sungkan kerap memobilisasi teman-teman pejabatnya untuk mau nonton ludruk.
“Dari dulu bahkan sampai sekarang, kalau ada pertunjukan ludruk, biasanya lebih banyak pemainnya ketimbang yang nonton. Itulah sebabnya saya selalu promosi sama teman-teman, baik di legislatif maupun di eksekutif agar ikut melestarikan ludruk, karena ludruk bukan lagi milik Surabaya, tapi udah milik bangsa Indonesia, ” urai seniman dan politisi 56 tahun itu, seperti dikutip pada Rabu (12/9).
“Ludruk memang icon kota Surabaya, tapi sudah merambah ke pelosok tanah air dan menjadi aset budaya bangsa. Oleh sebab itu ludruk harus dilestarikan dan bisa memberikan kesejahteraan seniman-seniman ludruk. Ini akan saya perjuangkan, ” tegas Indah yang bergabung dengan BCA lewat jalur menyanyi.
Indah Kurnia lahir di Surabaya, 11 Agustus 1962. Indah terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI mewakili Dapil Jawa Timur I setelah memperoleh 68,497 suara. Sebelumnya Indah dikenal sebagai mantan manajer klub sepak bola wanita pertama di Indonesia.
Baca: Gedung THR di Surabaya Mendesak Direvitalisasi
Keberhasilannya membawa Persebaya meraih Juara Liga Indonesia di 2006 merupakan prestasi puncaknya di dunia olahraga.