Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, angka kemiskinan di Kota Surabaya menurun drastis.
Tahun 2010 silam, angka kemiskinan mencapai 12 persen dan turun drastis tahun ini menjadi lima persen.
Baca: Risma ke Keluarga Bayu, “Bapakmu Pahlawan”
Risma menyampaikan hal ini saat sesi wawancara Finalis Top 99 Inovasi Pelayanan Publik versi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Rabu (18/7).
Dia meyakini penurunan angka kemiskinan ini karena beberapa program peningkatan ekonomi masyarakat yang sudah dilakukan sejak masa kepemimpinannya.
"Sebelumnya angka kemiskinan 12 persen, sekarang tinggal lima persen saat awal saya menjabat (2010). Melalui program Pahlawan Ekonomi (PE), kami bertujuan agar warga miskin keluar dari kemiskinan," kata Risma.
Melalui program ini, Pemkot Surabaya mencoba menghidupkan mesin ke dua, yaitu para ibu rumah tangga.
"Misalnya suaminya sudah bekerja tapi belum mencukupi kebutuhan, kita gerakkan ibu-ibu rumah tangga lewat PE. Nah untuk anak-anak muda yang putus sekolah atau tidak melanjutkan perguruan tinggi, kita sebut Pejuang Muda (PM)," lanjut Risma.
Saat ini jumlah PE dan PM sudah mencapai 9148 kelompok masyarakat.
Di dalam program ini, Pemkot Surabaya memberikan pelatihan ketrampilan membuat produk. Selain itu Pemkot juga memberikan pelatihan managemen keuangan dan penjualan secara digital.
Usaha ini tentu tidak sia-sia, Risma menerangkan saat ini pendapatan warga Surabaya meningkat.
Pendapatan rendah 34 persen tinggal 8 persen, yang tinggi 4 persen menjadi 41 persen dan sisanya menengah.
"Semua kita lakukan selama 7,5 tahun," tegas Risma.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya hari ini, Rabu (18/7) pergi memenuhi undangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Undangan itu berkaitan dengan masuknya Kota Surabaya sebagai Finalis Top 99 Inovasi Pelayanan Publik versi Kemenpan-RB.
Baca: Putus Kemiskinan, Pemkot Surabaya Beri Beasiswa Penerbangan
Muhammad Fikser, Kasubbag Humas Pemkot Surabaya menjelaskan dalam acara wawancaranya Wali Kota memaparkan tiga inovasi.
Tiga inovasi itu, di antaranya 6 in 1 (six in one), Tahu Panas (Tak Takut Kehujanan, Tak Takut Kepanasan) dan program Pahlawan Ekonomi.