Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo kembali mengecek harga bahan pangan di Pasar Segiri, Kalimantan Timur, Rabu (6/12).
Ini merupakan pasar ketiga yang disambangi oleh capres nomor urut 3 itu selama masa berkampanye di Kalimantan Timur.
Selama blusukan, Ganjar mengecek harga kebutuhan pangan seperti, cabai, sayur-sayuran hingga beras. Ganjar kemudian berdialog dengan seorang pedagang cabai yang ada di Pasar Segiri.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Seorang pedagang bernama Sulastri mengatakan kepada Ganjar bahwa saat ini harga cabai hingga tomat masih tinggi. Untuk harga cabai, kata Sulastri, masih Rp100.000 per kilogramnya.
"Cabainya sudah turun belum harganya? Harganya masih tinggi?” tanya Ganjar kepada Sulastri.
“Cabai Rp100.000,” jawab Sulastri.
Karena itulah, saat bertemu dengan capres berambut putih ini, Sulastri pun berharap bisa memberikan solusi agar ke depannya harga kebutuhan pangan bisa stabil khususnya di wilayah Samarinda.
“Semoga harga bahan pokok bisa turun dan stabil,” harap Sulastri.
Mendapat keluhan tersebut, Ganjar mengakui selama berkeliling pasar yang ada di Kalimantan Timur keluhannya sama yakni harga pangan.
Dari tiga pasar yang dikunjungi Ganjar yaitu Pasar Baru Balikpapan, Pasar Loa Kulu Kutai Kartanegara dan Pasar Segiri Samarinda, harga yang masih tinggi, kata Ganjar adalah cabai.
“Satu kalau kita melihat cabai masih menjadi catatan dan harganya masih tinggi. Kalo kita melihat yang ada di Samarinda ternyata cabai ada didistribusiin di tempat lain dan harganya masih tinggi,” ujar Ganjar yang dikenal sebagai sosok pemimpin muda, energetik, merakyat, berprestasi, berpengalaman dan family man itu.
Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
Saat berkunjung ke Pasar Segiri Samarinda, dia juga mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait harga pupuk yang masih mahal. Menurutnya, hal ini tentunya sangat meresahian mereka apalagi yang sehari-hari bercocok tanam.
“Ternyata pupuk dan ibat, bagaimana kita siapkan proses produksi agar bisa lancar. Ini hampir terjadi di semua tempat di Indonesia,” tegas Ganjar, capres yang didukung oleh PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura itu.
Lebih jauh, Ganjar berujar apabila kedaulatan pangan ingin diwujudkan maka dirasanya perlu ada sebuah perubahan yang revolusioner. Harapannya, bisa memajukan sektor pertanian bangsa Indonesia.
“Kalau mau tahan pangan, daulat pangan, rasa-rasanya harus dibuat peraturan atau perubahan yang agak revolusioner untuk pertanian kita,” tegas Ganjar.