Blitar, Gesuri.id - Institut Sarinah (InSari) secara khusus menyerahkan draft Naskah Akademik dan Perda Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila kepada Bupati Blitar Rianto.
“Kami berharap Bumi Pancasila Blitar menjadi pionir penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis Pancasila sebelum bisa terlaksana ke seluruh tanah air,” kata Direktur InSari Eva Kusuma Sundari dalam sosialisasi dan tutorial Buku “Pancasila Untuk Tunas Bangsa” bagi bunda Paud, Taman Bermain, dan TK, Rabu (2/12).
Kegiatan yang didukung Komnas Pendidikan Jatim tersebut bertema “Pengajaran Matematika dan Literasi Keuangan untuk Mewujudkan Keadilan Sosial” dilakukan melalui zoom dan YouTube @Institut Sarinah diikuti oleh 631 peserta di Blitar Raya.
Baca: InSari Usulkan Gerakan Menabung untuk Siswa PAUD
Selain dihadiri Bupati Blitar, Rianto dan Kepala Dinas Pendidikan, Budi Kusumarjoko sosialisasi juga dihadiri Erma Susanti, anggota FPDI Perjuangan DPR Jatim dan Ketua Himpaudi Blitar, Rina Insani Setyawati sebagai narasumber. Dari InSari sendiri hadir Direktur InSani, Eva Sundari yang bertindak sebagai moderator dan A.Pubasari, anggota InSari sekaligus penulis buku.
Bupati Rianto merespon positif usulan InSari di atas. “Saya siap mengkaji usulan InSari untuk mem-Perdakan penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis Pancasila. Abad 21 harus kita menangkan berbekal sdm-sdm yang kreatif, inovatif dengan nasionalisme yang tinggi seperti yang akan diperkenalkan InSari.”
Budi Kusumardjoko di lain pihak menyambut gembira kegiatan pembinaan para bunda Paud yang jarang dilakukan oleh LSM maupun ormas. “Saya sudah memeriksa buku InSari dan isinya bagus sekali, tapi saya berharap InSari melembagakan kegiatan pembinaan semacam ini sehingga bisa berlanjut di masa mendatang,” kata Budi mengharap.
Terkait perda usulan InSari, Erma Susanti mendukung karena ususlan tersebut merupakan penyempurnaan dari Perda Pendidikan Toleransi Propinsi Jawa Timur. “Saya akan teruskan ke Ketua Komisi Pendidikan DPRD Blitar, Pak Sugeng Suroso an semoga bisa dijadikan program legislasi DPRD 2021-2022,” kata Erma Susanti.
Baca: Pendidikan Pancasila Penting Ditanamkan Sejak Dini
Dalam tutorial yang dilaksanakan oleh A. Purbasari peserta dikenalkan pada metode experential learning yang mengajak anak menemukan pengetahuan melalui pengalaman indera. Buku tersebut juga mendorong anak mengembangkan berbagai kecerdasan seperti bahasa, matematika, seni, ruang, sosial, kinestetik, dll. “Sila 1,2,3 bisa dikenalkan melalui habituasi cinta pada Tuhan, alam, sesama manusia lintas SARA. Sedangkan untuk sila 4 anak kita latih bercerita sebagai bekal untuk musyawarah,” jelas Purbasari.
Pengenalan pada angka dan dilanjutkan dengan kegiatan menabung diorientasikan untuk praktek sila 5. “Kita ajarkan anak-anak mencintai koin yang sering kita abaikan, lalu kelak digunakan untuk kegiatan sosial. Bisa membeli masker, sumbangan bencana alam, atau membantu fakir miskin,” jelas Purbasari memberi contoh.
Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan evaluasi dari beberapa peserta. “Saya tidak mengira melalui koin kita bisa memperkenalkan angka, arti burung Garuda maupun tentang kepahlawanan selain memupuk jiwa sosial,” kata Rina Insani, Ketua Himpaudi Kabupaten Blitar.
