Medan, Gesuri.id - Ketua DPD PKB Pujakesuma Sumut yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Deli Serdang, Eko Supianto membuat laporan ke Polrestabes Medan, pada Kamis (8/4) dengan didamping sejumlah pengurus DPD PKB Pujakesuma.
Baca: Bencana NTT, Andreas Hugo Apresiasi Kerja Nyata Pemerintah
Laporan tersebut terkait aksi persekusi pertunjukan Jaran Kepang oleh salah satu ormas yang terjadi pada hari Rabu (7/4) di Jalan Merpati, Kelurahan Sei Sekambing B, Kecamatan Medan Sunggal.
Eko menjelaskan maksud kedatangannya bersama anggota DPD PKB Pujakesuma adalah untuk menjalin komunikasi dengan Polrestabes Medan.
"Kami sudah serahkan permasalahannya pada bapak penegak hukum, semoga proses hukumnya dapat berproses dengan baik. Kita harapkan kepada warga Pujakesuma di Sumatera Utara, umumnya, Medan khususnya agar dapat menahan diri, jangan terprovokasi oleh hal-hal yang sifatnya akan memecah belah bangsa ini. Karena sayang, bangsa kita yang besar ini bisa pecah-belah oleh tindakan oknum yang intoleransi, "ucap Eko.
Lanjutnya lagi, pihaknya telah membuat laporan pengaduan ke Satreskrim Polrestabes Medan terkait tindakan persekusi.
"Jadi kita hari ini datang ke Sat Intel Polrestabes untuk menjalin komunikasi dan saat ini, Alhamdulillah datang juga pak Direktur Intel Polda Sumatera Utara untuk bersama-sama menjaga situasi kondusif di kota Medan. Kota Medan yang majemuk serta multi etnis ini jangan sampai suasana kedamaian menjadi terkoyak oleh hal-hal yang sifatnya provokatif, ujaran kebencian, intoleransi," ungkapnya.
Karena Indonnesia, lanjutnya, konsepnya Bhinneka Tunggal Ika, maka dari itu ia mengajak bersama-sama menjaga situasi kondusif tersebut.
"Terkait oknum kepala lingkungan yang melakukan aksi peludahan terhadap anggota kami, inikan juga merupakan tindakan persekusi, dengan memakai seragam ormas, ia melakukan peludahan, sebagai kepala lingkungan, tindakan itu sangat tidak pantas dilakukan, saya harap Lurah sebagai atasannya langsung dapat memberikan tindakan tegas terhadap oknum kepala lingkungan tersebut, "pungkas Eko.
Baca: Katon Bagaskara Minta KPK Awasi Pengelolaan Royalti Lagu
Sebelumnya diberitakan bahwa satu rekaman video viral di media sosial sejumlah orang dari organisasi masyarakat membubarkan pertunjukan kesenian Jaran Kepang.
Didalam rekaman video tersebut tampak terjadi aksi adu jotos hingga aksi peludahan terhadap seorang wanita yang juga merupakan anggota paguyuban jaran kepang dan dari rekaman video amatir tersebut sempat terdengar suara seseorang yang mengatakan pertunjukan jaran kepang adalah "Syirik". Dilansir dari pdiperjuangansumut.