Wonogiri, Gesuri.id - Bupati Wonogiri Joko Sutopo menghadari acara pemancangan tiang pertama pembangunan gedung packing and inventory product PT Deltomed Laboratories di Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Senin (23/7).
Pria yang akrab disapa Jekek tersebut mengapresiasi pembangunan gedung baru tersebut karena menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Baca: Ini Langkah Jekek Maksimalkan Penyerapan Jaminan Persalinan
Jekek mengungkapkan, Kabupaten Wonogiri mempunyai 88.000 hektare lahan empon-empon. Dengan luasan lahan tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan bahan baku jamu.
"Wonogiri terbuka untuk bahan baku empon-empon. Perlu pendampingan dan penyuluhan secara berkelanjutan kepada petani," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Wonogiri itu.
Sementara itu, Plan Director PT Deltomed Laboratories Nyoto Wardoyo mengungkapkan, kebutuhan empon-empon sebagai bahan baku jamu akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pangsa pasar jamu semakin luas hingga merambah pasar mancanegara.
"Kebutuhannya akan bertambah sekitar 15-20% per tahun," imbuhnya.
Sekitar 10% dari total produksi 1.000 ton per tahun di perusahaan tersebut kini diekspor ke berbagai negara. Antara lain ke Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand, Filipina, Hongkong, Jepang, Timur Tengah, Eropa dan Amerika Serikat.
Produk jamu kini semakin diminati masyarakat Eropa. Bahkan, minuman berbahan baku empon-empon seperti jahe, kunir, kencur, dan temu lawak sangat digemari orang Eropa.
Baca: Jekek Optimistis Pembangunan Pasar Purwantoro Tepat Waktu
"Jamu semakin mendunia. Terutama yang sedang naik daun saat ini kunyit dan temu lawak," ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan jahe rajang kering untuk satu perusahaan jamu di Kabupaten Wonogiri mencapai 2.000 ton per musim. Kebutuhan tersebut baru bisa tercukupi apabila ada 2.000 hektare lahan empon-empon.