Denpasar, Gesuri.id - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, bekerja sama dengan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA) Desa Padangsambian menyelenggarakan pasar murah menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Isaka 1944 yang jatuh pada 3 Maret 2022.
Baca: Wabup Asmat Ungkap Upaya Percepatan Pemekaran Papua Selatan
Hadir pada kesempatan tersebut Anggota Komisi XI DPR I Gusti Agung Rai Wirajaya atau yang akrab disapa ARW memenuhi undangan Pemkot Denpasar sekaligus meninjau produk-produk yang dijual di Pasar Murah tersebut, Kamis (24/2).
Agung Rai Wirajaya mengapresiasi diadakannya pasar murah menjelang Hari Raya Nyepi tersebut. Ia menyebut kegiatan pasar murah ini diperlukan untuk menjaga stabilitas harga komoditi dipasaran sehingga dapat menekan laju inflasi.
Bersama Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, ARW juga melakukan sosialisasi penggunaan pembayaran QRIS pada para pedagang dan pembeli yang ada di pasar murah tersebut.
Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Kamis mengatakan kegiatan pasar murah dilakukan di area Pasar Adat Desa Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat, sekaligus melakukan sosialisasi penggunaan pembayaran QRIS pada pedagang dan masyarakat setempat.
Sosialisasi penggunaan QRIS merupakan kerja sama Pemkot Denpasar dengan Bank Indonesia (BI) untuk mempercepat digitalisasi sistem pembayaran, dalam mendukung akselerasi ekonomi keuangan digital nasional.
"Komitmen Pemkot Denpasar dalam menggenjot digitalisasi di segala sektor pelayanan publik telah dimulai dengan menerapkan transaksi QRIS di pasar tradisional Kota Denpasar. Selain itu, telah dirancang digitalisasi retribusi parkir dan terobosan pajak digital (PAGI) Kota Denpasar," ujar Arya Wibawa.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyebutkan QRIS adalah salah satu kebijakan sistem pembayaran yang tengah di dorong implementasi dan perluasan penggunaannya.
Bank Indonesia mendorong seluruh pasar rakyat terutama di Kota Denpasar untuk menerapkan penggunaan QRIS.
Baca: Memahami Hikmah Analogi Menag Soal Adzan dan Suara Anjing
"Terutama, terkait situasi pandemi COVID-19, penerapan QRIS juga mendukung program kesehatan oleh pemerintah daerah karena meminimalkan kontak langsung yang rentan penyebaran virus," katanya.
Selain itu, kata dia, penggunaan QRIS sebagai salah satu cara menghindari uang palsu yang sejalan dengan kampanye cinta, bangga dan paham rupiah oleh BI.
Semuanya terangkum sebagai kolaborasi nyata dari BI dan pemerintah daerah dalam upaya mengedukasi masyarakat menjadikan penggunaan QRIS sebagai gaya hidup.