Banjar Baru, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo menegaskan masyarakat dapat memanfaatkan dana dalam Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sejahtera (KIS) untuk kepentingan keluarga dan pendidikan, bukan untuk membeli rokok atau pulsa telepon seluler.
Hal tersebut disampaikannya saat meninjau pendistribusian sejumlah bantuan sosial kepada sejumlah masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan di halaman Balai Kota Banjar Baru, Lapangan Murjani, Senin (26/3).
"Anggaran yang ada di Kartu Indonesia Pintar ini agar digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan sekolah," ujar kader PDI Perjuangan itu.
Dalam acara tersebut, Presiden menyaksikan pembagian KIP kepada 1.245 orang yang hadir dari total 8.564 warga Banjar Baru.
Untuk siswa tingkat SD 500 orang, siswa SMP 273 orang, siswa SMA 175 orang, dan 175 siswa SMK, lalu untuk siswa program kesetaraan sebanyak 122 orang.
Selain itu, pemerintah juga membagikan kartu PKH kepada 115.010 keluarga di Kalimantan Selatan.
Untuk Kota Banjar Baru dibagikan kepada penerima PKH yang hadir sebanyak 5.946 keluarga.
Penerima PKH dan Rastra yang hadir sebanyak 1.250 keluarga.
Kemudian pemerintah juga memberikan sertifikasi kepada 500 guru yang lulus uji sertifikasi di Kalimantan Selatan.
Pria yang kembali diusung PDI Perjuangan dalam Pipres 2019 ini pun mengingatkan warga bahwa Indonesia memiliki kekayaan suku budaya dan bahasa yang beragam untuk dijaga kesatuannya.
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di tempat acara pada sekitar pukul 09.30 WITA.
Sebelumnya pada Minggu (25/3), Presiden Jokowi telah menghadiri haul ke-13 KH Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.