Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Merry Hotma menyoroti maraknya kasus gagal ginjal pada anak yang membuat pasien harus cuci darah..
Ia meminta Dinas Kesehatan menggencarkan pengecekan atau skrining jajanan sekitar sekolah.
"Merespons kasus banyak anak-anak cuci darah di RSCM kemarin, salah satu follow up dari Komisi E waktu itu adalah harus ada warning," kata Merry, baru-baru ini.
"Apalagi sebab dari kasus itu adalah jajanan anak-anak di sekolah yang tidak terdeteksi," tambah Merry.
Politisi PDI Perjuangan itu menilai minimnya pengawasan terhadap kandungan bahan kimia berbahaya pada jajanan anak. Karena itu, perlu tindakan khusus menyelamatkan anak-anak dari zat kimia beracun.
"Jajanan anak di sekolah itu zat pewarnanya, pengawet pemanisnya, itu enggak ada yang kontrol, sama saja kita meracuni anak-anak SD kita," ucap Merry.
Ia meminta Dinas Kesehatan gencar menskrining jajanan anak demi menyelamatkan generasi penerus bangsa. "Saya usulkan supaya direncanakan, ada alat untuk mengecek pewarnanya, pemanisnya, pengawetnya, karena anak-anak kita yang terdeteksi dan ada si RSCM ini adalah generasi masa depan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati membenarkan adanya resistensi jajanan di sekolah terhadap kesehatan anak. Namun ia mengaku tidak bisa bergerak sendiri untuk mengendalikan peredarannya karena tidak punya kewenangan menjatuhkan sanksi.
"Kami tidak bisa melakukan penindakan terhadap penyedia jajanan anak yang tidak sesuai. Tetapi, kami melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap penyedia makanan anak di kantin sekolah," ucap Ani.
Dinas Kesehatan juga akan menggandeng sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD), seperti Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM). Untuk saat ini, Dinkes telah menjalankan program kantin sehat melalui pembinaan dan edukasi terhadap pengelola kantin.
"Saya setuju sekali masalah jajanan anak ini masalah penting sekali dan terhubung kuat dengan angka stunting," pungkasnya.