Ikuti Kami

Kembali, Kenneth DPRD Jakarta Bantu Balita Gizi Buruk di Duri Kepa

Stunting merupakan masalah kompleks yang memerlukan penanganan lintas sektor.

Kembali, Kenneth DPRD Jakarta Bantu Balita Gizi Buruk di Duri Kepa
Anggota DPRD Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth Kembali Berikan Bantuan Balita Korban Stunting Di Jakarta Barat. Foto: Dok. DPRD DKI

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth kembali melaksanakan kegiatan kunjungan ke rumah-rumah warga yang terdampak stunting, pada Sabtu (7/9/2024) demi menurunkan angka stunting di Jakarta.

Stunting merupakan masalah kompleks yang memerlukan penanganan lintas sektor. Pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait perlu bekerjasama untuk memastikan setiap anak-anak di Indonesia, khususnya Jakarta tumbuh sehat dan cerdas.

Pria yang akrab disapa Bang Kent ini kembali menunjukkan komitmennya dalam menanggulangi masalah stunting di wilayah daerah pemilihannya ya itu DKI Jakarta 10 yang meliputi 5 kecamatan di Jakarta Barat, yaitu Taman Sari, Grogol Petamburan, Palmerah, Kebon Jeruk dan Kembangan. Terlihat Bang Kent menyerahkan bantuan stunting untuk balita di Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dalam kunjungan ke Kelurahan Duri Kepa, Kent didampingi Kepala puskesmas Duri Kepa, Dr. Sany; Lurah Duri Kepa, Arie Lystha; dan Kepala Nutrisionist Ahli Gizi, dr. Lieka Malieka.

"Giat hari ini, saya kembali mengunjungi sejumlah balita yang mengalami gizi buruk di daerah pemilihan saya, di Kelurahan Duri Kepa RW 02," kata Kent dalam keterangannya, Sabtu (7/9/2024).

Bantuan tersebut, sambung Kent, di sisihkan dari gaji pribadinya sebagai anggota dewan. Ia memberikan bantuan 89 paket bingkisan berupa beras, telur, biskuit, sarden, dan susu untuk balita yang derita kekurangan gizi.

"Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan motivasi kepada orangtua untuk lebih memperhatikan pemberian gizi pada anak-anak kita. Sudah seharusnya anak-anak kita mendapat gizi yang baik, dengan memperbaiki gizi anak-anak kita, tentu harapan kita bahwa angka stunting akan menurun," beber Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

Kata Kent, penyaluran bantuan untuk stunting akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Giat ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran penerima bantuan pangan, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam mengatasi kemiskinan, menangani kerawanan pangan, dan menanggulangi kekurangan gizi.

"Saya berharap bantuan ini bisa membawa manfaat nyata bagi keluarga penerima, dan semoga Tuhan meridhoi upaya kita untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengurangi angka stunting di Jakarta," tuturnya.

Selain itu, sambung Kent, dirinya terjun ke lapangan berdasarkan arahan dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang tengah fokus dengan masalah stunting di Indonesia dan juga menjalankan salah satu program visi misi dari Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno yang memang peduli terhadap penanganan masalah stunting ini.

"Sesuai perintah Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri, Seluruh kader PDI Perjuangan harus turun dan peduli kepada masyarakat, terutama kepada balita-balita yang menderita gizi buruk. Saya sebagai kader harus peka dan sensitif terhadap masalah stunting ini. Saya hari ini hadir memberikan bantuan dengan aksi nyata dan berusaha menerjemahkan apa yang menjadi perintah Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri serta menjalankan salah satu program visi dan misi dari Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno yang memang sangat peduli terkait penanganan masalah stunting ini." pungkas Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDIP DKI Jakarta itu.

Perlu diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, sejauh ini upaya yang dilakukan cukup efektif dalam menekan angka stunting. Berdasarkan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), kasus stunting di Jakarta pada periode Juni lalu mengalami penurunan dibandingkan Januari 2024.

Kasus stunting di Jakarta dari bulan Januari hingga Juni 2024 mengalami penurunan sekitar 0,31%, di mana pada bulan Januari sebesar 2,1% dan kini menjadi 1,79%.

Meski demikian, penanganan stunting di Jakarta bukan tanpa kendala. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Dinkes Provinsi DKI Jakarta dalam menyelesaikan masalah stunting, seperti kesadaran masyarakat yang minim dalam memenuhi gizi seimbang, pemahaman masyarakat bawah bahwa stunting harus dicegah sejak dini, hingga penolakan dalam rujukan balita stunting ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Saat ini masih ada beberapa kelurahan di Jakarta dengan kasus stunting yang cukup tinggi, yaitu Kelurahan Kapuk, Cengkareng Barat, Rawa Buaya, Cengkareng Timur, dan Kedaung Kali Angke.

Kent menambahkan pentingnya kampanye kesadaran mengenai stunting dan pentingnya gizi pada media sosial, sekolah, dan komunitas. Selain itu juga penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara pencegahan stunting dan pemanfaatan bahan makanan lokal yang bergizi.

Perlu juga kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, LSM, dan masyarakat dalam program-program pencegahan dan penanganan stunting.

Sumber: news.detik.com

Quote