Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow, Tonny Tumbelaka, melaksanakan reses tahap 1 masa persidangan 2025 di Desa Pinogaluman, Kecamatan Lolak, Minggu (9/3/2025).
Kegiatan yang digelar di lokasi tersebut merupakan bagian dari tugas rutin anggota DPRD untuk menyerap aspirasi dan masukan dari masyarakat di daerah pemilihan (dapil) 1.
Dalam kegiatan ini, Tonny Tumbelaka yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan Bolmong bersama anggota DPRD lainnya dari dapil yang sama, menyempatkan diri untuk berinteraksi langsung dengan warga dan mendengarkan berbagai keluhan serta usulan pembangunan.
“Reses ini merupakan kewajiban setiap anggota DPRD dan tupoksinya sesuai dengan amanah undang-undang, sehingga kami berkewajiban melaksanakannya. Intinya, kegiatan ini sangatlah penting bagi seorang anggota DPRD untuk menjaring dan menyerap aspirasi warga di masing-masing dapilnya,” kata Tonny Tumbelaka.
Dalam sambutannya, Ia menekankan bahwa kegiatan reses merupakan sarana strategis untuk memastikan bahwa setiap program pembangunan yang akan datang benar-benar merefleksikan kebutuhan dan harapan masyarakat. Selama kegiatan reses di Desa Pinogaluman, Tonny Tumbelaka menerima berbagai masukan dari warga setempat.
Keluhan serta usulan yang disampaikan oleh masyarakat pun ditampung dengan seksama sebagai dasar penyusunan profil aspirasi yang nantinya akan diolah dalam tahapan penyusunan program kerja DPRD. Di antara usulan yang mayoritas diterima, warga menginginkan peningkatan infrastruktur desa.
Beberapa di antaranya adalah bantuan untuk peningkatan kondisi Jalan Lorong Matuari dan Jalan Baru, serta pembuatan Jalan Perkebunan yang diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas desa.
Tidak hanya itu, masyarakat juga menyampaikan aspirasi terkait penyelesaian permasalahan tanah yang telah dikeluarkan oleh Badan Pertanahan dan Pendaftaran Tanah (HBG).
Warga menginginkan adanya kejelasan mengenai status tanah serta bantuan penyelesaian sengketa tanah yang selama ini menjadi kendala bagi beberapa keluarga.
Selain infrastruktur jalan dan permasalahan lahan, usulan lain yang muncul di antaranya adalah pemasangan lampu penerangan jalan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan, pemekaran dusun guna mengakomodasi pertumbuhan penduduk, serta bantuan pembangunan gedung serbaguna yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan masyarakat.
Tak ketinggalan, masyarakat juga mengajukan usulan untuk pembangunan fasilitas olahraga dan ikon daerah. Beberapa di antaranya adalah pembuatan lapangan voli permanen, perbaikan lapangan sepakbola, dan bantuan tracktor untuk mendukung sektor pertanian.
Selain itu, terdapat juga aspirasi untuk pembangunan sebuah icon di perempatan Trans Desa Pinogaluman yang diharapkan dapat menjadi simbol identitas dan kebanggaan warga setempat.
Dalam kesempatan itu, Tonny Tumbelaka juga mengedukasi warga bahwa tidak semua usulan dapat langsung terakomodir. Ia mengimbau agar masyarakat tetap bersabar dan memahami bahwa setiap masukan harus diolah berdasarkan skala prioritas yang ada serta sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku.
“Kami sudah menerima masukan dan usulan, dan kami akan terus memperjuangkannya. Namun, semua harus sesuai dengan aturan yang ada. Semoga apa yang menjadi skala prioritas pembangunan akan didukung oleh pihak eksekutif dan lembaga legislatif,” ungkapnya.
Melalui kegiatan reses ini, Tonny Tumbelaka berharap agar aspirasi warga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan dan program kerja DPRD ke depan.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam menciptakan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk menyuarakan setiap aspirasi masyarakat. Kegiatan reses seperti ini adalah bukti nyata bahwa kami tidak hanya duduk di ruang sidang, tetapi juga turun ke lapangan untuk mendengar langsung keluhan dan harapan masyarakat,” pungkasnya.
Sumber: manadopost.jawapos.com