Palembang, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) harus digunakan untuk kepentingan sekolah karena bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Presiden menegaskan pemerintah saat ini sangat peduli dengan SDM, sehingga terus memperhatikan perkembangan para pelajar.
"Dana KIP itu bisa dibelikan buku, sepatu, tas, dan peralatan sekolah lainnya, dan bukan di luar itu," kata Presiden Jokowi, saat menyerahkan Kartu Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan di SMA Negeri I Palembang, Sumatera Selatan, Senin (22/1).
Lebih lanjut Presiden mengatakan, bila dana tersebut digunakan di luar kebutuhan sekolah, maka pemerintah akan mencabut kartu itu karena program tersebut untuk mendidik anak supaya pintar.
"Jangan sekali-kali disalahgunakan karena pemerintah akan selalu mengontrol keberadaan dana yang dibagikan melalui KIP itu," ujarnya.
Menurut Jokowi, SDM berkualitas dan beriman sangat berguna dalam membangun bangsa dan negara ini. Sebab itu KIP diberikan pada pelajar dari keluarga prasejahtera pada sekolah dasar hingga SMA.
"Masing-masing tingkat sekolah berbeda dana yang diberikan, seperti SD sebesar Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu, dan SMA Rp1 juta," kata Presiden.
Menurut mantan Wali Kota Solo ini, kebutuhan masing-masing siswa dari jenjang sekolah berbeda, sehingga dananya harus disesuaikan dan digunakan semaksimal mungkin sehingga tepat sasaran.
Selain menyerahkan KIP bagi 1.500 siswa dari berbagai sekolah di Kota Palembang, Presiden Jokowi juga menyerahkan Kartu Program Keluarqa Harapan (PKH) kepada 995 warga. Program PKH diberikan kepada masyarakat kurang mampu yang ada di Sumsel, terutama Palembang.