Ikuti Kami

Komisi E DPRD Jawa Timur Dukung Libur Sebulan Selama Ramadan

Selama ramadan akan memberi siswa lebih bisa fokus dalam menjalankan ibadah khususnya puasa bersama keluarga.

Komisi E DPRD Jawa Timur Dukung Libur Sebulan Selama Ramadan

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi E DPRD Jatim Indriani Yulia Mariska menyatakan dukungannya terhadap keputusan pemerintah pusat. Sebab libur selama ramadan akan memberi siswa lebih bisa fokus dalam menjalankan ibadah khususnya puasa bersama keluarga.

Pemerintah akhirnya menyetujui libur sekolah selama puasa ramadan. Hal ini menyusul sudah disetujuinya keputusan bersama tersebut oleh tiga kementerian, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

“Namun libur ini harus juga diisi dengan hal hal positif yang diberikan kepada siswa nantinya khusunya para orang tua dalam mendampingi anak selama libur ramadan,” ujar politisi asal PDI Perjuangan, pada Rabu (15/2/2025).

Selama libur puasa ramadan, kata Indri baik pihak sekolah/guru dan orang tua juga harus tetap ada komunikasi. Beberapa tugas juga perlu diberikan kepada siswa agar siswa tetap menjalankan kewajibannya untuk belajar.

“Ya hal hal positif juga harus tetap diberikan kepada siswa selama liburan. Misal pondok Ramadan. Ini juga perlu diberikan kepada siswa. Agar mereka tetap ada tanggung jawab pembelajaran selama libur ramadhan,” jelasnya.

“Dan yang tidak kalah penting, para orang tua juga tidak bisa membebaskan begitu saja anak anak mereka selama libur. Tapi bagaimana selama di rumah tetap belajar terutama pendidikan agama,” tambah perempuan asal Sumenep Madura ini.

Senada, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Jairi Irawan juga menyatakan dukungannya terkait kebijakan libur selama ramadan. Namun pihaknya tetap mengingatkan agar kebijakan ini memerlukan kajian mendalam agar tidak berujung pada ketidakproduktifan anak-anak.

“Jangan sampai libur panjang ini justru membuat mereka kehilangan arah. Anak-anak perlu diarahkan untuk tetap produktif, karena belajar juga bagian dari ibadah,” ujar politikus asal Partai Golkar.

Jairi menekankan bahwa libur selama ramadan tidak boleh menjadi alasan bagi siswa untuk meninggalkan rutinitas belajar dan tanggung jawab lainnya. Ia juga mendorong pemerintah untuk menggandeng lembaga pendidikan dan keluarga dalam menciptakan program-program alternatif selama ramadan.

“Ya harus tetap ada pembelajaran mereka selama libur ramadan. Seperti kegiatan sosial, kelas agama, atau pelatihan keterampilan, yang ini harus diberikan pada siswa,” harapnya.

Sekedar diketahui Pemerintah akhirnya telah menyepakati keputusan mengenai libur siswa sekolah di bulan ramadan. Mendikdasmen Abdul Muti di Hotel Tavia, Jakarta, Rabu (15/1/2025) mengatakan pihaknya bersama Kementrian Agama dan Kementrian Dalam Negeri telah membahas persoalan tersebut dan telah disepakati.

“Sudah kita bahas tadi malam lintas kementerian tapi nanti pengumumannya tunggu sampai ada surat edaran bersama Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri,” ujar Mendikdasmen.

Abdul Muti mengatakan Pemerintah bakal mengumumkan surat edaran yang mengatur tentang libur di bulan Ramadan ini.

“Jadi mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, tapi intinya sudah kami bicarakan dalam rapat koordinasi lintas kementerian dan sudah ada kesepakatan. Isinya bagaimana? Tunggu sampai pada waktunya kita umumkan,” pungkasnya saat itu.

Sumber: sabdanews.com

Quote