Pontianak, Gesuri.id - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus memastikan pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I akan segera dimulai. Dalam waktu dekat, dirinya berencana mengundang Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ke Pontianak untuk melakukan penancapan tiang pertama pembangunan duplikasi jembatan tersebut.
Baca: Bukan Seremonial, Lasarus: Kunker Untuk Inventarisasi
Kepastian itu disampaikan Lasarus seusai meninjau lokasi pembangunan jembatan bersama pimpinan beserta anggota Komisi V DPR RI, mitra kerja Komisi V, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, dan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Selasa (12/7). Lantaran sudah dapat dimulai dalam waktu dekat, Lasarus pun menargetkan pembangunan jembatan ini bisa rampung di tahun 2024.
"Lelang sudah diumumkan pemenangnya. Dalam waktu dekat groundbreaking sudah bisa dilakukan dan pembangunannya bisa dimulai. Target selesai 2024. Tapi, kalau bisa lebih cepat kita akan dorong lebih cepat. Sebetulnya dalam kunker kali ini kita berencana mengajak Pak Menteri Basuki untuk sekalian meletakkan batu pertama, tapi, karena pengumuman pemenang lelangnya baru kemarin, maka akan kami jadwalkan ulang groundbreaking-nya," ucap Lasarus ketika diwawancarai usai meninjau duplikasi Jembatan Kapuas I di Hotel Grand Kartika Pontianak.
Baca: Andreas Hugo Apresiasi Untuk 3 Kemenangan Besar Timnas U-19
Menurut Lasarus, duplikasi Jembatan Kapuas I memang mendesak untuk dibangun guna mengurangi beban jembatan yang kian hari semakin padat dilalui kendaraan. Setelah nanti rampung dibangun, keberadaan jembatan duplikasi diyakini Lasarus akan mampu mengurai kemacetan di Kota Pontianak, terutama di waktu pagi dan sore hari.
"Jembatan Kapuas 1 seperti yang kita tahu daya tampungnya sudah melebihi kapasitas. Dari sisi keamanan pun, kalau dibiarkan terlalu lama itu berbahaya karena jembatan ini sudah ditabrak berkali-kali. Kemudian lalu lintas di sana kan padat sekali ya. Kita berharap dengan duplikasi ini dapat mengurai kemacetan, membagi beban jembatan yang sudah ada," tutup legislator yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat tersebut.