Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi C DPRD Kota Magelang, Narisqa mendorong masyarakat yang belum punya rumah untuk bisa berpartisipasi dalam program tuku lemah entuk omah (beli tanah dapat rumah).
"Program ini sangat membantu masyarakat. Jadi cukup beli tanah secara kolektif, biar pemerintah yang mendirikan rumahnya," kata Narisqa saat menjadi narasumber Evaluasi Penanganan RTLH di Rusunawa Wates, Magelang Utara, Rabu (11/12/2024).
Politisi PDI Perjuangan itu berujar, DPRD siap memperjuangkan agar masyarakat dimudahkan dalam proses peminjaman di bank milik pemerintah daerah.
Uang hasil pinjaman itu bisa dicicil untuk dibelikan tanah di Kota Magelang secara kolektif.
"Misalnya ada 40 orang, nah mereka iuran untuk membeli sebidang tanah yang nantinya jadi lahan untuk membangun 40 rumah," jelasnya.
Menurutnya, program ini sangat efektif diterapkan di Kota Magelang. Terlebih bagi keluarga yang belum memiliki rumah.
"Jadi kita kembalikan ke karakter bangsa ini dengan cara gotong-royong, sengkuyung bareng-bareng kita bisa membangun rumah mandiri. Tidak perlu sewa, kontrak, apalagi menghuni tempat kos," paparnya.
Menurut Narisqa, biaya cicilan pembayaran beli tanah tersebut lebih terjangkau dibanding membayar biaya sewa di Rusunawa ataupun tempat kos.
"Misal kita tidak punya tabungan sama sekali sehingga untuk bayar tanah ini semuanya pinjam. Itu angsurannya sekitar Rp350-400 ribu per bulan dalam jangka waktu 10 tahun. Biaya bulanan segitu, bahkan lebih murah ketuimbang kita sewa kos," ucapnya.
Narisqa menuturkan, program tuku lemah entuk omah ini menjadi sangat menguntungkan masyarakat, terutama keluarga baru.
Sebab, mereka tidak perlu dibayangi dengan cicilan perumahan yang biayanya cukup tinggi.
"Jadi kalau dibandingkan dengan KPR pun, tentu saja program ini lebih cocok. Terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," pungkasnya.
Sumber; magelangekspres.disway.id