Ikuti Kami

Mas Bogi Sebut Jalur Tepian Sungai Serayu di Tambaknegara Potensial Jadi Wisata Kuliner Telo

Di wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap, komitmen tersebut akan diwujudkan melalui program kemitraan dengan sejumlah industri. 

Mas Bogi Sebut Jalur Tepian Sungai Serayu di Tambaknegara Potensial Jadi Wisata Kuliner Telo

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Tengah, Asfirla Harisanto mengatakan, pihaknya akan mengajak masyarakat, untuk membudiyakan tanaman singkong atau ketela, yang hasil olahannya berorientasi eskpor, dan sangat potensial mendapat peluang pasar.

Ia berkomitmen terus mendorong pemberdayaan petani yang membudidayakan tanaman pertanian pengganti beras dan berorientasi ekspor. Di wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap, komitmen tersebut akan diwujudkan melalui program kemitraan dengan sejumlah industri. 

"Meskipun UMKM ketela atau singkong di Banyumas sudah berjalan tapi belum dikelola menjadi suatu produk yang kualitas ekspor.  Apalagi Banyumas menjadi salah satu sentra penghasil ketela atau singkong di Jawa Tengah", kata Mas Bogi panggilan akrab Asfirla Harisanto, pada Sabtu (18/1/2025).

Untuk itu, dalam rangka HUT PDI Perjuangan ke 52 lanjutnya, sesuai amanah Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan pada tahun 2022 mengenai gagasan tanaman pengganti beras yang sudah dijalankan membuat Asfirla Harisanto hadir untuk mendorong dan memfasilitasi para petani di Banyumas agar mengembangkan tanaman singkong dengan hasil yang lebih bervariasi dan beragam sehingga ada nilai tambah bagi petani. 

"Kami akan memberikan pendampingan, dan bantuan yang diperlukan oleh Petani, baik aspek budidayanya, misalnya jenis singkong yang berkwalitas, pengolahannya, yang meliputi teuknologi dan peralatan, menjadi produk siap ekspor, hingga akses perbankan untuk memenuhi permodalan mereka," ucapnya.

Upaya untuk mendorong para petani akan terus dilakukan dengan membantu menjembatani program kemitraan pengusaha dengan para petani secara kerja nyata, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan para Petani yang membudidayakan singkong menjadi makanan olahan yang bisa menembus pasar ekspor.

"Kemitraan antara perusahaan dengan para petani sangat penting, sebagai upaya agar para petani bisa masuk rantai produksi global, serta meningkatkan peluang untuk dapat memasok bahan baku dengan harga di atas harga pasaran," ujarnya.

Ia juga menjelaskan Desa Tambaknegara komoditas pertanian yang bisa ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan industri yang berorentasi ekspor salah satunya singkong, sehingga nilainya lebih menguntungkan petani. 

Kemitraan antara perusahaan dengan para petani sangat penting, sebagai upaya agar para petani bisa masuk rantai produksi global, serta meningkatkan peluang untuk dapat memasok bahan baku dengan harga di atas harga pasaran. 

Ia mengatakan, Jawa tengah sudah pernah ekspor makanan hasil olahan singkong ke Amerika  dan Eropa, namun dari kabupaten Banyumas masih harus ditingkatkan kwalitasnya (hasil olahannya). 

Singkong yang diolah menjadi makanan tradisional tetap penting, namun perlu juga dibudidayakan menjadi makanan yang lebih variatif. dan Ketela itu adalah makanan sehat.

"Inilah yang kita tekankan masuk ke dunia ekspor harganya akan naik berlipat-lipat, ini yang kita tekankan kepada UMKM.Selamam ini mungkin sebagian petani cenderung digunakan secara pribadi untuk UMKM, masih konvensional," pungkasnya.

Sumber: rri.co.id

Quote