Kulonprogo, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR Esti Wijayati meminta masyarakat untuk terus menyekolahkan anak-anaknya, karena pemerintah telah menjamin pendidikan gratis hingga tingkat SMA.
Esti menilai tidak boleh lagi ada anak putus sekolah dengan alasan biaya.
Baca: Rudianto Minta Pemerintah Jamin Pendidikan Gratis
“Tidak boleh ada anak putus sekolah. Harus lulus minimal SMA atau SMK,” kata Esti saat sosialisasi program Indonesia Pintar di Balai Desa Panjatan, Kulonprogo, Minggu (10/2).
Bidang Pendidikan, kata politisi PDI Perjuangan dapil DIY ini, menjadi salah satu bidang kerja dalam Komisi X DPR. Dia berjanji akan mengawal program ini agar bisa mencerdaskan kehidupan bangsa dan masyarakat.
Setidaknya sudah lebih dari 120.000 siswa yang dia kawal untuk mendapatkan program Indonesia Pintar. Hanya setiap tahun harus mendaftar untuk mendapatkan bantuan.
Menurut Esti, orang tua juga harus bisa menggunakan dana itu secara bijak. Dana itu diperuntukkan guna mendukung proses pendidikan. Bisa dibelikan tas, sepatu, buku atau membayar sumbangan. Namun jangan sampai dana ini justru dipakai untuk kebutuhan lain.
“Bagi bapak ibu, jangan ada lagi anak lulus SMP terus dinikahkan. Biarkan dia sekolah sampai SMA. Bahkan kalau mau kuliah ada program Bidikmisi,” ujarnya.
Orang tua juga harus bisa memotivasi anak-anak dalam belajar. Dalam era seperti saat disrupsi teknologi, kemajuan sudah di semua bidang. Tenaga kerja sudah mulai digantikan dengan mesin.
Sehingga butuh anak-anak yang cerdas yang terampil dan menguasai bidang ilmu agar bisa bersaing dalam lapangan kerja.
Ketua panitia, Novida Kartika Hadi, mengatakan program Indonesia Pintar menjadi salah satu program Jokowi untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Khususnya membantu siswa-siswa miskin untuk bisa meraih cita-cita yang diimpikan.
Baca: Pendidikan Gratis Tak Hanya untuk Warga Kota Magelang
Di DIY sudah lebih dari 120.000 anak yang mendapatkan program Indonesia Pintar. Di Kulonprogo ada sekitar 6.000 anak yang mendapatkan bantuan pendidikan tersebut. Terbanyak berada di Kecamatan Panjatan, Wates dan Temon.
“Ini adalah program dari pemerintah untuk mencerdaskan masyarakat sesuai cita-cita bangsa,” katanya.