Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengimbau agar perguruan tinggi di Indonesia terutama fakultas pertanian, kelautan, dan perikanan bergerak bersama membangun hegemoni di bidang pangan.
Baca: Megawati & Jokowi Bahas Kepemimpinan Nasional di Batu Tulis
Hal itu disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, sebab menurutnya, Megawati memiliki perhatian khusus agar Indonesia mampu keluar dari tekanan global khususnya di bidang perekonomian, sehingga secepatnya bisa menggelorakan ekonomi rakyat.
"Tadi pagi Bu Mega berpesan, mengimbau kepada seluruh perguruan tinggi terutama fakultas pertanian, kelautan, dan perikanan bergerak untuk bagaimana Indonesia membangun hegemoni di bidang pangan," ujar Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/10).
Selain itu, Mega meminta agar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga harus bergerak melakukan penelitian benih-benih unggul sehingga sektor kita mampu mencukupi bagi ketahanan pangan rakyat Indonesia.
Hal tersebut, kata Hasto, menjadi pokok bahasan saat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati berdiskusi bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Batu Tulis atau Hing Puri Bima Cakti di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/10).
"Karena itulah politik berdaulat di bidang pangan menjadi pembahasan serius Bu Mega dan Bapak Presiden Jokowi. Terutama agar perguruan tinggi pertanian, kelautan, dan perikanan agar mampu membantu meningkatkan produktivitas pangan," tutur Hasto.
Diketahui pertemuan antara Megawati dan Jokowi berlangsung selama 2 jam di Istana Batu Tulis. Hasto mengatakan, dalam pertemuan selama 2 jam itu Presiden Jokowi dan Megawati membahas berbagai persoalan.
Menurut dia, dalam diskusi mendalam itu juga dibahas langkah-langkah penting di dalam menghadapi krisis ekonomi dunia dan pangan. Hasto menuturkan, Megawati memang sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan.
Baca: Sekjen Hasto: Deklarasi Capres Parpol Ganggu Perekonomian
"Dan beliau membagi pengalaman lengkap menuntaskan krisis multidimensional. Saat itu seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada tahun 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis," jelasnya.
"Pak Jokowi pun menegaskan keseriusan pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik," tutur Hasto.