Pasuruan, Gesuri.id – Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Mufti Anam intens menyosialisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam “Empat Pilar Kebangsaan”, terutama kepada anak-anak muda di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
“Indonesia memiliki empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang sangat relevan dalam melewati berbagai tantangan zaman,” ujar Mufti Anam dalam sosialisasi “Empat Pilar Kebangsaan” yang digelar pada Minggu (17/3/2024) lalu.
Mufti Anam menjelaskan, konsolidasi empat pilar ini pertama kali dilakukan oleh almarhum Taufiq Kiemas saat beliau menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014. Empat pilar kebangsaan tersebut adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mengatakan, 4 pilar kebangsaan tersebut selaras dengan karakter dan kepribadian bangsa, karena memang keempat pilar itu bersumber dan tidak tercerabut dari kepribadian serta budaya rakyat Indonesia.
Mufti mencontohkan Pancasila yang merupakan satu dari empat pilar tersebut. Pancasila, papar Mufti, adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Pancasila pertama kali dicetuskan oleh Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945.
“Pancasila bersumber dan digali dari rakyat Indonesia sendiri, dari tradisi dan kearifan warga Indonesia. Sehingga ini relevan bagi kehidupan bangsa kita. Misalnya bagaimana anak muda kita membangun gotong royong dan kepedulian. Coba tengok tetangga kanan dan kiri, jangan sampai ada yang kesusahan, atau bahkan tak bisa makan. Mari saling bantu sesuai nilai yang ada di Pancasila,” jelasnya.
“Bila kita semua konsisten menerapkan nilai-nilai dalam empat pilar kebangsaan, kehidupan bangsa bisa terus bergerak maju, dan InsyaAllah kita bisa melewati beragam tantangan serta dinamika zaman,” tutur Mufti yang juga mantan ketua umum HIPMI Jawa Timur.