Jakarta, Gesuri.id - Dua nelayan asal Indonesia dikabarkan menjadi korban penculikan di perairan Semporna, Sabah, Malaysia, yang pelakunya diduga berasal dari Filipina. Pemerintah diminta agar segera mengajak dua negara tetangga itu duduk bareng mengevaluasi pelaksanaan join patroli yang telah disepakatinya.
Baca: Evita: Kominfo Harus Ada Anggaran Khusus Kontestasi Pemilu
Anggota Komisi I DPR RI Evita Nursanty menyampaikan, kasus penculikan nelayan itu bukan pertama terjadi yang melibatkan ketiga negara tersebut. Oleh sebab itu, Indonesia, Malaysia dan Filipina harus selalu waspada dengan modus penculikan nelayan itu.
"Tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina harus kembali mengecek pelaksanaan join patroli, coordinated air patrols. Jangan sampai lengah, sebab penculikan telah kerap terjadi," ungkap Evita, Rabu (12/9).
Namun begitu, hal yang tidak kalah penting, pemerintah melalui konsular di Tawau, Malaysia untuk segera mengecek keberadaan dua nelayan tersebut. Karena selama ini masih belum ada informasi resmi yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah Indonesia maupun Malaysia.
Politikus PDI Perjuangan itu khawatir, pelaku masih satu jaringan dengan kelompok Abu Sayyaf yang sebelumnya juga telah menyandera WNI beberapa waktu yang lalu. Pasalnya, motif dan cara-caranya tidak jauh beda dengan yang dilakukan oleh Abu Sayyaf.
"Identifikasi yang merujuk bahwa pelakunya bukan pelaku biasa tapi penculikan bersenjata yang jika itu benar bisa dikait-kaitkan dengan kelompok Filipina selatan seperti Abu Sayyaf," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua nelayan itu diculik saat berlabuh di dermaga Pulau Gaya, di perairan Semporna pada Selasa 11 September kemarin. Awalnya, pada pukul 01.00 dini hari, salah satu awak kapal mendengar suara mesin perahu pompa yang mendekat, tak lama kemudian, pasokan listrik kapal yang ditumpanginya putus.
Baca: Evita: Politik Berkeadaban Mencerminkan Tata Krama Ketimuran
Dua awak kapal kemudian bersembunyi di kompartemen perahun dan melihat dua pria bersenjata mengenakan topeng dan pakaian warna gelap. Kedua pria bersenjata itu berbicara dengan dialeg Suluk dan kemudian masuk ke dalam kapal dan menculik dua rekannya.