Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, mengadakan pagelaran wayang di Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, belum lama ini.
Pentas wayang tersebut sebagai upaya nguri-uri budaya tradisional. Sumanto berharap masyarakat tak melupakan budaya adiluhung bangsa di tengah maraknya budaya modern.
Politisi asli Karanganyar tersebut menambahkan, pagelaran wayang itu juga dalam rangka peresmian Jalan Dukuh Jarakan, Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu. Pembangunan jalan tersebut merupakan aspirasi dari Sumanto.
“Ini merupakan sosialisasi media tradisional dibarengi beberapa kegiatan pembangunan yang masyarakat minta untuk diresmikan,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
Ia berharap pagelaran tersebut bisa menjadi bentuk nguri-uri budaya karawitan dan wayang kulit yang menjadi tontonan sekaligus penuh tuntunan.
Wayang kulit, lanjutnya, menjadi warisan budaya yang perlu dikembangkan karena banyak pesan moral yang ada di dalamnya.
“Jatidiri bangsa ini salah satunya ada dalam budaya tradisional. Ini bisa menjadi nilai tersendiri karena di Karanganyar ini banyak dalang dan sanggar wayang kulit. Kalau bukan kita yang mengembangkan, siapa lagi?” tuturnya.
Pagelaran wayang kulit yang menampilkan dalang KH Abdul Rosid Bintoro tersebut mendapat sambutan antusias dari masyarakat.
Menurut Sumanto, di tengah derasnya arus globalisasi, budaya tradisional perlu terus masyarakat lestarikan. Tujuannya, agar anak muda tak melupakan budaya tradisional yang menjadi warisan leluhur.
“Sekarang ini budaya tradisional juga perlu kita sosialisasikan melalui medsos agar anak muda juga mau menonton. Ini menjadi salah satu inovasi yang perlu terus kita lakukan,” paparnya.
Selama ini publik kenal peduli dengan kesenian wayang kulit. Sebelumnya, Sumanto mengumpulkan 45 dalang di Kabupaten Karanganyar.
Ia kemudian meminta para dalang untuk mementaskan wayang kulit di rumahnya masing-masing. Upaya nguri-uri tersebut Sumanto lakukan agar generasi muda tetap mencintai wayang kulit.
Sumanto mengungkapkan, para dalang di Kabupaten Karanganyar selama ini sepi job mendalang.
“Selama ini para dalang jarang latihan. Saya minta mereka mendalang di rumah sendiri-sendiri dan masyarakat menontonnya, ini agar kesenian wayang bisa terus lestari,” katanya.
Selanjutnya, ia juga mengajak generasi muda kembali dan ikut melestarikan kebudayaan bangsa sendiri. Jika tidak, mereka akan lupa dan lebih mengenal kebudayaan asing yang belum tentu sesuai dengan jatidiri bangsa.
Sumber: beritajateng.tv