Bandung, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin yang telah menggagas Pasanggiri Pencak Silat se-Bandung Raya Banteng Wulung Cup 1 tahun 2023.
Politisi PDI Perjuangan ini berharap agar kegiatan ini menjadi inspirasi dan dapat digelar di daerah lain.
“Apresiasinya setinggi-tingginya kepada Kang TB Hasanuddin yang sudah secara serius menggagas acara ini dan responnya juga baik. Mudah-mudahan ini ada bentuk tularnya, hari ini Kang TB Hasanuddin, besok saya, besok yang lain sehingga ini menjadi acara yang banyak dikerjakan oleh warga di Jawa Barat bukan hanya di Bandung Raya dan Sumedang tapi juga di daerah lain,” kata pria yang karib disapa Nico ini.
Baca: Vita Ervina Gelar Silaturahmi Dengan Gapoktan di Temanggung
Nico meyakini, beragam budaya di belahan utara atau selatan Jawa Barat memiliki kekhasan masing-masing. Terlebih, kata dia, bila dikombinasikan dengan komunitas seni budaya lain bukan hanya tari tapi juga musik.
“Dari satu acara saja dampak efek budayanya sudah sangat baik, apalagi bila dipublikasikan dengan baik plus sosial media yang apik. Sehingga harapannya, generasi muda yang sekarang senang mencari hal-hal baru dapat menyaksikan bahkan terlibat langsung di paguron-paguron,” ungkapnya.
Lebih jauh, Nico bercerita, mendengar adanya pasanggiri ini, dirinya teringat pernah ikut pencak silat di masa lampau. Menurutnya, salah satu peningkat karakter anak muda itu adalah olahraga dan seni dan dua hal inilah yang ada dalam pencak silat ini.
Apalagi, kata Nico, saat ini ada tsunami informasi perkembangan dunia digital yang memberikan pengaruh pada generasi muda.
Baca: Djarot Khawatirkan Politik Identitas Jadi 'Amunisi' di Pemilu
“Pengaruh dari dunia digital ini sangat signifikan sehingga perlu pendidikan karakter agar ada keseimbangan antara IQ atau kepintaran dengan keseimbangan mental atau disebut dengan emosional pos atau IQ. Jangan hanya pintar tapi dia juga secara mental,” tuturnya.
Nico mengatakan semakin tinggi tingkatan silat, memiliki banyak filosofis. Dan, memang dari awal pencak silat bukan untuk beladiri tetapi justru mengajari kita untuk menjaga keseimbangan mental malah bisa menekan amarah.
“Aktivitas olah tubuh seperti pencak silat ini dapat mengendalikan emosi dan mengurangi amarah. Apalagi sekarang kita lihat ada budaya amuk, salah sedikit orang teriak bakar bakar bayangkan saja seperti itu. Budaya amuk itu bukan budaya Indonesia, salah satunya melalui olahraga ini di hari ini,” tandas Nico.