Bandung, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono menyesalkan dan meminta polisi mengusut secara mendalam kasus pelemparan yang nyaris membuat mata seorang mahasiswa dari Universitas Bale Bandung, Andri Andriana, buta.
Untuk itu, Ono mendesak agar pelaku ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Diketahui, kasus pelemparan batu saat aksi unjuk rasa mahasiswa menolak revisi UU Pilkada di depan DPRD Jabar pada Kamis (23/8) memakan korban. Seorang mahasiswa dari Universitas Bale Bandung, Andri Andriana harus dioperasi karena cedera serius di matanya akibat lemparan batu.
“Ini harus diusut tuntas dan jangan sampai terjadi lagi kekerasan kepada siapapun, mahasiswa, rakyat yang menyampaikan aspirasi yang dilindungi undang-undang,” tegas Ono usai menjenguk Andi di RS Mata Cicendo, Kota Bandung, Sabtu (23/8).
Pada kesempatan tersebut, Ono yang didampingi Bendahara PDIP Jabar, Ineu Purwadewi Sundari mengungkap Andi harus menjalani operasi karena mata sebelah kirinya mengalami cedera serius. Namun ia memastikan saat ini kondisi Andi mulai membaik.
“Alhamdulillah kondisi Andi sudah semakin membaik setelah dilakukan operasi. Informasinya mata yang harus dioperasi tidak perlu diangkat, tapi akan terus dipantau perkembangannya setiap hari,” ujar Ono.
Di tempat sama, Presiden Mahasiswa Universitas Bale Bandung, Fauzi Septian mengungkap operasi Andi berjalan lancar. Namun begitu dokter akan terus memantau perkembangan kondisinya selama 1 hingga 2 minggu ke depan.
“Akan dipantau terus apakah harus dilakukan tindakan lanjutan seperti operasi pengangkatan bola mata atau masih bisa diobati. Harapannya masih bisa diobati dan tidak perlu diangkat bola matanya,” jelasnya.
Fauzi mengaku belum mengetahui penglihatan temannya masih baik atau berkurang setelah insiden tak mengenakkan tersebut. Meski begitu, Andi sudah diperbolehkan pulang usai menjalani operasi dan diminta untuk melakukan check up minggu depan.
“Titik penglihatannya belum dapat diketahui apakah masih berfungsi atau tidak. Yang pasti Andi besok sudah diperbolehkan untuk pulang, dan diminta untuk melakukan check up,” ungkapnya.
Fauzi pun mengecam aksi kekerasan yang menimpa rekan seperjuangannya. Ia memastikan jika yang melakukan pelemparan batu bukanlah mahasiswa Universitas Bale Bandung. Oleh karena itu, dirinya ingin kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut dan menemukan pelaku.
“Kami sangat meyayangkan adanya kejadian ini. Dari informasi yang kami terima arah lemparan berasal dari polisi, karena itu kami mendesak Polda Jabar untuk melakukan mengusut tuntas dan mencari tahu mengapa ini bisa terjadi,” ucapnya.
Fauzi membeberkan, sebelum kejadian, Andi bersama satu rekannya sedang berusaha membantu mahasiswa lain yang sedang terlibat bentrokan dengan aparat keamanan. Namun, situasi kacau membuat Andi terpisah dengan rekannya.
Tidak lama kemudian tiba-tiba terjadi aksi saling lempar batu dan botol dari belakang Andi ke arah polisi.
“Kemudian dari arah polisi melemparkan sesuatu yang terkonfirmasi oleh korban itu batu. Ketika itu terjadi, Andi sedang berdiri terus kebetulan tali sepatunya lepas,” paparnya.
Andi pun sempat jongkok membetulkan tali sepatunya. Namun nahas saat berdiri ada lemparan batu yang mengenai matanya.
Andi kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung namun segera dirujuk ke Rumah Sakit Mata Cicendo untuk mendapat penanganan medis.