Jakarta, Gesuri.id - Pengelolaan ternak untuk swasembada pangan dapat dilakukan dengan beragam cara. Mulai dari memiliki pakan yang cukup dan berkualitas hibgga sistem kesehatan yang baik. Untuk mewujudkan itu, DPRD Jatim mendorong pengelolaan berbasis koperasi agar target bisa segera dicapai.
Menurut Anggota DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan, langkah ini dianggap sebagai strategi untuk meningkatkan perekonomian keluarga di wilayah tersebut secara berkelanjutan.
Ony mengatakan, usulan untuk mengembangkan ternak kambing banyak disuarakan oleh warga. Ia menilai, ternak kambing misalnya, dapat menjadi solusi realistis untuk menopang ekonomi keluarga, asalkan dikelola dengan manajemen yang baik dan didukung oleh pendampingan intensif.
“Pengelolaan ternak kambing harus berbasis koperasi, bukan individu. Dengan demikian, ada pendampingan, kontrol, dan manajemen yang terstruktur. Ini akan memastikan manfaat ekonominya benar-benar dirasakan masyarakat,” jelas Ony, Kamis (28/11/2024).
Salah satu daerah yang potensial untuk dikakukan skema itu menurut politisi PDI Perjuangan tersebut yaitu di Bojonegoro dan Tuban. Setiap kecamatan bisa mengelola ternak kambing secara kolektif. Ia optimistis bahwa sistem ini dapat menciptakan efek domino ekonomi yang menjanjikan, mulai dari peningkatan jumlah ternak hingga keterlibatan lebih banyak masyarakat dalam aktivitas produktif.
“Dengan model koperasi, ternak kambing dapat berkembang lebih cepat dan menciptakan putaran ekonomi baru yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” terangnya.
Selain mendorong program ternak, Ony juga menyoroti permasalahan kekeringan yang kerap melanda beberapa wilayah di Bojonegoro saat musim kemarau. Ia menilai, program pemerintah untuk mengatasi persoalan ini masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal pengeboran sumber air dan pembangunan embung untuk tadah hujan.
“Pengeboran sumber air dan pembangunan embung harus menjadi prioritas, terutama di daerah yang kerap mengalami kekeringan. Ini penting agar masyarakat tidak hanya bisa panen padi setahun sekali, tetapi bisa lebih sering, sehingga pendapatan mereka meningkat,” ujarnya.
Sebagai contoh, Ony memuji inisiatif warga Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, yang bergotong royong membangun cek dam secara swadaya untuk mengatasi kekeringan. Namun, ia menilai langkah ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
“Kita akan mendorong Pemkab dan Pemprov untuk memperbanyak embung tadah hujan, minimal satu di setiap desa yang rawan kekeringan. Ini akan sangat membantu petani untuk tetap produktif,” tegas Ony.
Karenanya, alumnus Universitas Airlangga itu sebagai wakil rakyat akan terus mendengar dan menyelesaikan permasalahan masyarakat. Ia juga mengingatkan pentingnya arahan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, agar selalu berada di tengah-tengah masyarakat.
“Saya akan terus bersama masyarakat untuk mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan mereka dan berusaha mencarikan solusinya. Ini adalah amanah yang harus saya jalankan,” pungkas Ony.
Sumber: lenteratoday.com