Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto panen kopi usai melakukan tinjauan ke berbagai booth kopi Nusantara yang ikut dalam Festival Kopi Tanah Air, di Parkir Timur, Senayan, Jakarta.
Baca Megawati Harap Anak Muda Kembangkan Kreativitas Lewat Kopi
Saking banyaknya, kopi yang diperolehnya, Ketua Panitia Festival, Ono Surono berguyon, Hasto telah memiliki stok kopi untuk satu tahun.
Beberapa Ketua dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan hadir di booth yang menjadi wilayahnya. Mereka antusias bersama penjaga booth menyambut kehadiran Hasto. Antara lain: Lazarus dari DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat, Sudin dari DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan, dan Rudy Pieter Goni dari DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan.
"Gak bayar nih," kata Hasto saat disodorkan sebungkus kopi yang telat dikemas dengan rapi di booth Sulawesi Tengah di area Gelora Bung Karno, Sabtu (28/5).
Di booth Sulawesi Utara, selain berbincang sejenak, Hasto menyoba menikmati kue lemet khas Minahasa.
Lalu, di booth Kalimantan Tengah, saat meninjau, Hasto diminta mengisi buku tamu.
Ketua Panitia Festival Ono Surono yang ikut mendampingi Hasto memutari booth, mengeluarkan candaannya.
"Pak Hasto, sudah ada stok kopi untuk satu tahun ke depan," katanya.
Hasto tersenyum mendengar gurauan itu. "Saya bagi ke teman media kalau mau," tawarnya sambil senyum kepada media yang mengikutinya berkeliling.
Lalu, Hasto menuju lokasi Dialog Ngopi. Dia didaulat moderator untuk memberikan sepatah dua kata.
Kata Hasto politisi minum kopi itu penting. Sebab dalam dunia politik, banyak kepahitan yang akan dialami. Namun dengan merasakan berbagai cita rasa kopi, bisa memahami ternyata ada yang lebih pahit dari kehidupan.
"Kalau kita stress, bisa menghirup aroma kopi. Kemarin kita diajari bagaimana cara menikmati kopi yang baik," ucap Hasto.
Baca Festival Kopi PDI Perjuangan Bakal Pecahkan Rekor MURI
Hasto mengakhiri seluruh kegiatannya dengan memasuki Rufu Coffee. Di sana Hasto, mengobrol dengan penjaga stand dan menyeruput segelas kecil kopi.
Rufu Coffee yang bermoto “Rasaku Filosofiku” itu merupakan salah satu wujud pelaksanaan ekonomi kerakyatan oleh kader PDI Perjuangan.
“Yang penting adalah imajinasi tentang membangun Indonesia yang kata Bung Karno, berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri, dilakukan dengan kopi,” kata Hasto.