Ikuti Kami

PDI Perjuangan Dampingi Pedagang Bakso Temui Menteri UKM

Ribuan pedagang Bakso terancam gulung tikar, akibat mahalnya harga daging sebagai bahan baku utama jualan mereka. 

PDI Perjuangan Dampingi Pedagang Bakso Temui Menteri UKM
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi PDI Perjuangan, Nyumarno mengatakan, dirinya mendampingi para pelaku UKM Pedagang Bakso yang tergabung dalam Koperasi PAPMISO (Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso Indonesia), untuk dapat beraudiensi dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Pasca mogok jualan oleh pedagang daging sapi se-Jabodetabek, permasalahan harga daging sapi di lapangan, masih tinggi. 

Hal tersebut membuat ribuan pedagang Bakso terancam gulung tikar, akibat mahalnya harga daging sebagai bahan baku utama jualan mereka. 

Baca: Sekjen Hasto: Perubahan UU Pilkada Serentak Belum Diperlukan

Sementara mereka tidak bisa menaikkan harga jual karena daya beli masyarakat yang rendah dan turun drastis akibat dari Pandemi Covid 19.

Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi PDI Perjuangan, Nyumarno mengatakan, dirinya mendampingi para pelaku UKM Pedagang Bakso yang tergabung dalam Koperasi PAPMISO (Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso Indonesia), untuk dapat beraudiensi dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI. 

Hal tersebut, lanjutnya, dilatarbelakangi banyaknya keluhan para pelaku UKM khususnya pedagang Bakso yang terdampak akan kenaikan harga daging dan dampak pandemi covid-19. 

"Saat hari pertama terjadi mogok pedagang daging, sarankan rekan-rekan PAPMISO untuk berkirim surat ke Kementerian Koperasi dan UKM RI juga ke Kementerian Perdagangan untuk menyikapi keluhan-keluhan tersebut," ungkap Nyumarno.

Masa penerapan PSBB dan PPKM yang diterapkan oleh pemerintah saja, sudah membuat omzet/rejeki para pedagang bakso turun Hingga 50%. 

Apalagi ditambah dengan mahalnya bahan baku utama (daging) dan bumbu tambahan bahan bakso seperti.

Di pasaran, terpantau harga bahan baku Bakso masih tergolong tinggi, diantaranya Harga Daging Sapi Segar Rp 130.000/kg, Daging Sapi beku Rp 80.000/kg, Harga Ayam Rp 32.000/kg, Harga Cabe Rawit Rp 85.000/kg, dan belum lagi tingginya bumbu-bumbu perlengkapan bakso lainnya.

Menurutnya, kenaikan Harga daging sapi pada saat ini mengagetkan semua pihak. 

Karena biasanya kenaikan Harga daging sapi itu terjadi pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan menjelang hari Natal serta Tahun Baru. 

Itupun, lanjutnya, tidak berlangsung lama, biasanya setelah perayaan Hari Besar itu harga segera normal kembali. Kalo saat ini harga daging sapi mencapai Rp 130.000/kg, maka dikawatirkan Pas Hari Raya Idul Fitri Harga bisa mencapai Rp 150.000/kg. Ini bisa menjadi Harga Daging Sapi Tertinggi di dunia.

Rekan-rekan berkirim surat ke Kemenkop dan UKM RI pada tanghal 20 Januari 2021 yang lalu, saat setelah hari pertama pedagang daging mogok jualan. Hal tersebut berdampak kepada rekan-rekan UKM Pedagang Bakso, mereka kesulitan mendapatkan daging sebagai bahan baku utama bakso. 

Baca: Hendrawan: Kenaikan Cukai Hasil Tembakau Hal Yang Lumrah

"Saya sangat mengapresiasi langkah cepat Pak Menteri Koperasi dan UKM RI yang dengan cepat merespon Surat Permohonan Audiensi dari PAPMISO, rekan-rekan PAPMISO bisa diundang oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI pada Selasa, 26 Januari 2021 kemarin. Pertemuan tersebut langsung dihadiri oleh Pak Menteri Teten Masduki, Deputi Pak Eddy Satriya, Staff Khusus Menteri Pak Riza Damanik, dan beberapa pejabat Kementerian Koperasi dan UKM RI," ungkapnya. 

Dalam pertemuan tersebut, ada 3 (tiga) hal prinsip yang disampaikan rekan-rekan PAPMISO, Pertama, rekan-rekam UKM Pedagang Mie dan Bakso berharap dapat mengakses bantuan BPUM dan atau program lain seperti LPDB atau bantuan permodalan dari Kemenkop dan UKM RI. 

Kemudian yang Kedua, rekan-rekan yang sudah memiliki Koperasi Produses sejak tahun 2007 ini berharap dapat di fasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk bekerjasama dengan peternak-peternak Sapi lokal di daerah, dan yang Ketiga: rekan-rekan meminta difasilitasi untuk dihubungkan dengan BULOG, agar saat membeli daging impor bisa langsung ke BULOG, tidak harus melalui tangan-tangan oknum lagi, terang Nyumarno.

Tiga hal yang disampaikan rekan-rekan Pedagang Bakso kepada Pak Menteri Koperasi dan UKM RI menjadi catatan penting yang akan segera menjadi tindak lanjut Kemenkop dan UKM RI. 

"Pak Menteri bahkan langsung meminta Deputi dan Staff Khusus Menteri untuk mencatat dan segera melakukan upaya-upaya tindak lanjut atas permohonan rekan-rekan pedagang Bakso," ia menjelaskan. 

Diakhir audiensi, ia menceritakan juga menambahkan keluhan kaitan masih banyaknya masyarakat yang belum menerima BPUM, seperti ojek online (ojol), ojek pangkalan (opang), dan para pekerja seni dan budaya yang tidak bisa tampil di masa pandemi covid-19 ini. 

"Mohon agar diberikan kesempatan untuk dibuka kembali program BPUM tersebut, dan pengajuannya dimudahkan melalui Koperasi atau Lembaga-lembaga komunitas yang dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya. 

"Selain itu juga turut saya sampaikan keluhan masyarakat yang sudah menerima BPUM, yang rekening penerimanya juga dilakukan pendebitan saldo oleh Pihak Bank, dengan alibi calon penerima dibatalkan oleh Pusat," pungkas Nyumarno.

Quote