Ikuti Kami

Pelayanan RSUD Koja Buruk, DPRD Semprot Dinas Kesehatan DKI

Layanan untuk kesehatan bukanlah seperti mengejar prestasi.

Pelayanan RSUD Koja Buruk, DPRD Semprot Dinas Kesehatan DKI
Ilustrasi. Fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara tidak manusiawi.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Sereida Tambunan menekankan setiap keluhan layanan kesehatan menjadi tanggung jawab dinas kesehatan. 

Mereka, Ia melanjutkan, harus melakukan pengawasan secara ketat. Hal itu karena layanan untuk kesehatan bukanlah seperti mengejar prestasi.

Baca: Warga Setu Babakan Curhat ke Sereida

“Dinas kesehatan harus berani mengeluarkan kebijakan untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik,” ungkapnya, baru-baru ini.

Itu dikatakannya terkait fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara yang tidak manusiawi. Mulai dari toilet yang kotor dan bau, hingga AC yang mati di instalasi gawat darurat (IGD). 

Padahal, alokasi anggaran untuk bidang kesehatan adalah yang terbesar kedua setelah bidang pendidikan.

“Anggaran DKI cukup untuk melakukan perubahan sistem dan fasilitas di RSUD di Jakarta. Sehingga sangat disayangkan jika ada RSUD yang fasilitasnya tidak manusiawi,” ujar anggota DPRD DKI Jakarta Sereida Tambunan.

Caleg petahana dari PDI Perjuangan ini mengingatkan RSUD Koja untuk segera merespon cepat keluhan dari masyarakat. Dengan segera melakukan perbaikan fasilitas yang tidak layak. Karena, menurutnya fasilitas rumah sakit sangat menentukan kesembuhan pasien.

“Yang datang ke RSUD itu orang sakit, jadi buatlah senyaman mungkin. Karena itu akan membantu kesembuhan pasien,” katanya.

Hal senada juga disampaikan anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Meity Magdalena Ussu. Ia mengeluhkan fasilitas di RSUD Koja, Jakarta Utara. 

Menurutnya, beberapa fasilitas dan sarana di RSUD Koja tidak manusiawi dan tidak layak. “Tolong WC-nya harus dibenahi, itu tidak manusiawi,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan AC yang mati di IGD. Keluhan tersebut ia peroleh dari pasien yang sudah berobat ke sana karena serangan jantung.

“Orang sakit jantung itu, kan, napasnya Senin-Kamis, Senin-Kamis, ini AC enggak nyala napasnya jadi Senin-Selasa. Itu AC mereka berebut udara,” ujarnya.

Tak hanya itu, Meity juga menyoroti lift di RSUD Koja yang tidak berfungsi secara baik. Sudah beberapa kali Meity menjenguk konstituennya di RSUD Koja. Namun, ia merasa khawatir ketika naik lift.

“Itu lift kenapa belum diperbaiki ya? Itu saya ke Koja doanya banyak pas di lift,” katanya.

Meity meminta Dinas Kesehatan menganggarkan perbaikan fasilitas RSUD Koja. DPRD DKI berjanji akan menambah anggaran bila diperlukan.

Toilet RSUD Koja menurut Meity sangat tidak layak digunakan. Bahkan keluhan lainnya jika toilet RSUD tersebut tidak manusiawi.

"Itu tolong ya Pak, WC-nya enggak banget, itu sangat tidak layak, tidak manusiawi banget. Saya datang ke situ sampai keluar lagi," keluh Meity.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja dr. Theryoto mengakui sejumlah fasilitas di rumah sakitnya perlu diperbaiki. Hal tersebut, sering dikeluhkan pasien Rumah Sakit.

Dia menjawab keluhan anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Meity Magdalena Ussu yang menyebut toilet RSUD Koja tidak manusiawi.

"Kalau toilet itu lebih banyak begitu karena (toilet) di bawah banyak dipakai pengunjung umum, bahkan sopir mikrolet sering memanfaatkan sehingga jadi bau kurang sedap," kata Theryoto di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Mendengar keluhan anggota dewan, Theryoto berjanji akan lebih mengawasi penggunaan dan pembersihan WC.

"Karena itu indikator tenaga kebersihan kami. WC di RSUD harus bersih, tidak boleh bau, dan tidak boleh basah," sambung dia.

Selain itu, dia menambahkan, sudah ada pemenang lelang pengadaan AC atau pendingin udara. Ia berharap, pengadaan AC rampung pada Desember mendatang.

Terkait lift yang rusak, pihaknya sudah berkonsultasi dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI.

"Tujuh lift kami ganti tahun depan. Kami berproses dengan Dinas Cipta Karya dan sudah direkomendasikan bahwa di 2019 RSUD Koja itu sudah secara prosedur untuk ganti lift," kata Theryoto.

Dinas Kesehatan berencana menambah anggaran perbaikan RSUD Koja Rp 115 miliar pada APBD 2019.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Iwan Kurniawan menerangkan, anggaran kesehatan untuk tiap rumah sakit di Jakarta dianggarkan secara langsung (BLUD). Jumlahnya pun menyesuaikan  kebutuhan tiap-tiap RSUD.

Baca: Cinta Mega Minta Pemprov DKI Tambah AnggaranKesehatan

“Jadi kalau anggaran itu tiap RSUD sudah dialokasikan masing-masing. Penggunaannya oleh masing-masing,” ujarnya.

Menurut Iwan, peran Sudin kesehatan di masing-masing Pemkot hanya bertanggung jawab pada layanan kesehatan. Sementara pada penyerapan anggaran, Sudin tidak berwenang masuk di dalamnya.

“Ya kalau perawatan fasilitas RSUD itu tanggung jawab mereka, karena pengelolaan anggaran dilakukan sendiri oleh RSUD. Jadi kami hanya pada pelayanan kesehatannya saja. Bagaimana standar layanan di rumah sakit sudah sesuai atau tidak ,” ungkapnya.

Quote