Jakarta, Gesuri.id - Cendikiawan Muslim Muhammadiyah Dr. Sukidi menyebutkan Indonesia memiliki banyak tokoh pemimpin yang memiliki gagasan luar biasa, hingga dapat menghantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan. Dibalik kehebatan gagasan yang dimiliki, mereka memiliki latar belakang kehidupan yang sangat sederhana.
Baca: Hubungan Luhut Binsar Dengan PT Mayora Harus Dicek Cermat
Hal tersebut disampaikan Dr.Sukidi dalam serial inspirasi Ramadan bertajuk “Menghormati Jasa Pendiri Bangsa dalam Persepektif Islam” yang ditayangkan di akun youtube BKN PDI Perjuangan, yang dipandu oleh Amithya Ratnanggani Sirraduhita, SS.
Dr. Sukidi menceritakan jiwa sederhana yang dimiliki oleh para pendiri bangsa merupakan jalan yang dipilih untuk menjiwai penderitaan rakyatnya “Dibalik luar biasanya gagasan dan pemikiran yang dimiliki oleh para pendiri bangsa ini. Mereka semua memiliki kesederhanaan yang luar biasa. Bahkan Bung Karno pernah bilang, akulah satu-satunya presiden yang tidak memiliki rumah. Bukan hanya Bung Karno, Agus Salim salah satu tokoh besar yang hidupnya melarat. Hidupnya selalu berpindah dari kontrakan ke kontrakan lainnya, walaupun sebenarnya Agus Salim mau berkehidupan lebih dari cukup, itu bisa. Hal itu karena, ia menjiwai jalan memimpin adalah jalan penderitaan,” ujar Dr. Sukidi, seperti dalam keterangannya, Minggu (1/5).
Dr. Sukidi juga menegaskan bahwa pejabat publik hari ini harus belajar dari pendiri bangsa. Pendiri bangsa sangat menjiwai semangat kepemimpinan untuk kepentingan satu sama lain. Terlihat dari kesederhanaan para pendiri bangsa yang berprinsip menjadi pemimpin itu merupakan jalan penderitaan. Penjiwaan bahwa jabatan dan kekuasaan itu adalah jalan pengabdian untuk kesejahteraan rakyat.
“Bung Karno pernah mengatakan, saya tidak ingin mengambil apapun dari rakyat saya. Yang ingin saya lakukan, adalah memberi untuk rakyat dan negara saya. Ini adalah arti penting bahwa Bung Karno memaknai kekuasaan dan jabatan sebagai suatu pengabdian yang berorientasi segalanya untuk rakyat. Seharusnya hal ini dicontoh oleh pejabat negara saat ini,” kata Dr. Sukidi.
Dr. Sukidi melanjutkan bahwa tokoh bangsa akhirnya selalu kita kenang karena jalan penderitaan yang dipilih, untuk mendarmabaktikan dirinya demi kepentingan negara. Para pendiri bangsa selalu dikenang karena gagasan-gagasan mereka yang diwariskan pada bangsa ini.
Baca Anies Baswedan Bolos Paripurna DPRD, Gubernur Rasa Dinsos
“Kenapa tokoh bangsa dapat selalu kita kenang? Bukan karena hartanya, melainkan karena gagasan yang mereka tanamkan untuk berdirinya bangsa ini. Bung Karno penggali Pancasila, Agus Salim adalah orang yang memberikan pembelaan terhadap pembebasan, Bung Hatta dengan kesederhanaan hidupnya. Dari tiga bapak pendiri bangsa ini saja kita dapat mengambil contoh. Bukan dari kemewahan yang mereka miliki, tetapi kita dapat mengenang beliau sebagai figur teladan moral,” ujar Dr. Sukidi.
Lebih lanjut, Dr. Sukidi menekankan dengan kutipan dari J.F Kennedy “Jangan pikirkan apa yang engkau dapat dari Negara, melainkan selalu berpikirlah apa yang anda dapat berikan kepada Negara” menurut Dr. Sukidi, kata-kata J.F Kennedy ini memiliki filosofi yang sangat dalam.
“Kata-kata dari J.F. Kennedy ini memiliki makna yang sangat mendalam. Menuntut rakyat Indonesia untuk berkontribusi kepada Negara, agar Indonesia bisa menjadi negara yang maju, umat yang maju dan warga negara yang maju!” kata Dr. Sukidi.