Jakarta, Gesuri.id - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengimbau masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangani perubahan iklim melalui aksi nyata yang dapat mengurangi dampak negatif perubahan iklim.
"Saya mengimbau masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah melalui aksi nyata sehari-hari," kata Bambang saat menyampaikan pesan publik dalam rangka Festival Iklim yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK) di Jakarta, Selasa (16/1).
Dia menjelaskan, aksi nyata sehari-hari yang dapat dilakukan masyarakat, antara lain mengurangi penggunaan listrik dengan mematikan barang elektronik yang tidak diperlukan.
Selain itu, menurut dia, masyarakat dapat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik, menggunakan produk-produk yang lebih ramah lingkungan, menekan pola konsumsi yang berlebihan serta mengurangi produksi sampah dan menerapkan prinsip mengurangi limbah, memanfaatkan kembali barang dan mendaur ulang barang yang digunakan atau 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Dia mengatakan, upaya-upaya tersebut penting dilakukan karena perubahan iklim saat ini nyata dirasakan, terlebih lagi Indonesia sebagai negara kepulauan paling merasakan dampaknya bukan hanya secara lingkungan tapi juga sosial dan ekonomi.
Pemerintah, dikemukakannya, tetap memperhatikan antara kebijakan penanganan perubahan iklim dengan pencapaian target ekonomi dan menurunkan jumlah orang miskin.
Upaya yang dilakukan pemerintah, dikemukakannya, antara lain merehabilitasi lahan dan hutan, penghijauan lahan kritis, pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, pembangunan hutan kota.
Di sektor energi, pemerintah telah berupaya mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT), pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan lampu penerangan jalan yang ramah lingkungan, serta pengembangan sekaligus pengelolaan transportasi massal berkelanjutan.
Untuk sektor pertanian, pemerintah berupaya melakukan budidaya pertanian yang ramah lingkungan, pembukaan lahan tanpa bakar, pemanfaatan pupuk organik dan bio pestisida, pengembangan biogas dari limbah peternakan.
Adapun di sektor industri, pemerintah mengembangkan dan menerapkan teknologi hijau, penghapusan bahan perusak ozon, penerapan program 3R, pengembangan bank sampah dan pengolahan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu.