Jember, Gesuri.id - Bupati Jember Faida membuka Festival Santri ke-13 di Ponpes As Syahidiyyah, Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Minggu (28/10).
Dalam kesempatan ini bupati memaparkan beberapa program pemerintah yang bisa dinikmati oleh para santri.
Baca: Tolak Pasien Miskin, Bupati Faida Siap Cabut Izin Klinik
Program yang disampaikan diantaranya Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren). Program kesehatan ini diberikan bagi pesantren yang memiliki santri lebih dari 500.
Dokter, perawat, dan peralatan, maupun obat-obatnya disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember.
Bertempat di pesantren, Puskestren ini untuk para santri dan masyarakat sekitar.
Selain Puskestren, bupati juga menyampaikan program beasiswa bagi para santri. Yakni beasiswa bagi santri yang telah hafal Al Qur’an, minimal satu juz. Beasiswa ini bisa diberikan hingga jenjang S3.
Tidak hanya beasiswa bagi santri penghafal, keluarga penghafal Al Qur’an itu akan mendapat bantuan asuransi kesehatan.
Terkait dengan baca tulis Al Qur’an, bupati mengaku tidak mempermasalahkan metode belajarnya. Bupati lebih menekankan agar tidak ada anak yang buta baca tulis Al Qur’an.
“Yang penting belajar Al-Qur’an. Apapun metodenya, terpenting anak-anak tidak buta baca tulis Al Qur’an,” ujarnya. Tak lupa bupati juga akan mengundang guru TPA maupun TPQ untuk ikut Kongres Guru Ngaji se-Jember.
Terkait Festival Santri ke-13 yang diselenggarakan Ponpes As Syahidiyah, Bupati Faida menyampaikan apresiasinya.
Bupati juga mendukung inovasi penggabungan metode pembelajaran Al Qur’an.
“Membangun Jember sejatinya membangun sumber daya manusia. Membangun generasi, yang tidak kalah penting, adalah membangun generasi masa depan dan generasi terbaik, yaitu generasi Qurani,” Bupati Faida.
Sementara itu, Pengasuh PP As.Syahidiyyah KH. Syahiduddin menyampaikan rasa terima kasih kepada panitia yang telah menyelenggarakan festival santri.
“Menjadi kebanggaan, bupati dapat hadir dalam acara ini,” katanya.
Pengurus Pusat Dirosati Nurul Yaqin menjelaskan, festival pada tahun 2018 telah merupakan pelaksanaan yang ke-13.
Sebelumnya, festival diselenggarakan di bulan mauled. “Sekarang dan tahun kemarin diselenggarakan di bulan Oktober pada Hari Santri Nasional,” terangnya.
Baca: Bupati Faida: Smart City Topang Pelayanan Publik Lebih Baik
Festival diikuti 500 peserta yang mengikuti lomba, dan 3000 peserta kirab. Total peserta yang ikut festival sebanyak 3500 santri.
Dalam tahun ke-13 ini, festival melibatkan orang tua santri. Hal ini baru pertama kali dilakukan. Begitu pula baru pertama kali dengan bupati.