Surabaya, Gesuri.id - Sisa proyek kereta gantung atau cable car di kawasan pesisir Kenjeran dipastikan Wali Kota Tri Rismaharini akan dikerjakan pihak swasta.
Baca: Risma: Pemerintah Kitakyushu Siap Bantu Studi Kelayakan IPAL
Saat ini lahan seluas 6,5 hektare di sisi Tambak Wedi sedang dilakukan pemasangan tiang pancang oleh PT PP Properti Suramadu termasuk fasilitas taman serta shelter atau tempat pemberangkatan cable car. Sedangkan sisa pembangunan yang rencananya hingga kawasan Kecamatan Bulak dilakukan Pemkot Surabaya.
Hal ini dibantah Risma. Menurutnya, sisa pembangunan cable car yang dikerjakan PT PP Properti Suramadu tidak harus diteruskan Pemkot.
"Belum tentu (dibangun pemkot), karena disana ada pengembang nanti bisa diserahkan," kata Risma di Balai Kota, Kamis (9/8).
Bahkan kata dia, cable car tidak akan berhenti hingga di Kecamatan Bulak karena banyak pengembang untuk meneruskan proyek yang bertujuan mengembangkan kawasan pesisir serta menghilangkan stigma kawasan kumuh.
"Nanti bisa sampai ke mana-mana, bisa ke perumahan milik Pakuwon serta melintas di wisata Kenpark," ungkapnya.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini mengaku sudah membuat perencanaannya secara matang. Namun, Risma belum mau membuka rencana proyek cable car pada media. "Perencanaannya sudah kita buat dan tidak akan berhenti di kampung nelayan bulak tapi bisa kemana mana," pungkas mantan Kepala DKP dan Bappeko Surabaya ini.
Baca: Ini 'Oleh-oleh' Risma Setelah Kembali dari Liverpool
Sebelumnya Ketua DPRD Surabaya Armuji menilai ada kejanggalan dalam pengerjaan proyek cable car yang dikerjakan PT PP Properti Suramadu tidak berhenti kemudian diteruskan Pemkot.
"Sementara CSR cable car hanya di sini (Tambak Wedi) sedangkan yang bangun taman, pemkot. Harusnya kalau CSR yang bangun semua swasta karena lahannya punya kita (Surabaya). Itu juga yang jadi kejanggalan kenapa cuma sekian meter, selebihnya pemkot," kata Armudji saat sidak di lokasi pemasangan tiang pancang di Tambak Wedi, Selasa (7/8) lalu.