Jakarta, Gesuri.id - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga meminta koperasi harus mampu menghadapi tantangan zaman dan persaingan bisnis. Pasalnya, koperasi yang menjalankan usaha secara profesional dan berkualitas yang bakal mampu bertahan dalam persaingan.
"Pasti terjadi seleksi alam, koperasi yang berkualitas akan maju sedangkan koperasi yang tidak berkualitas akan bubar hadapi persaingan," katanya dalam keterangan pers, Sabtu (25/8).
Baca: Puspayoga Dorong Perempuan Pengusaha Akses KUR
Puspayoga mengatakan persaingan adalah sebuah keniscayaan dan koperasi tidak bisa lagi jadi koperasi rentenir. Oleh sebab itu, koperasi harus melakukan upaya-upaya pengembangan usaha untuk menjadi koperasi yang mandiri dan sehat.
Menurutnya, banyak koperasi bagus yang terbukti mampu menghasilkan omzet besar seperti Koperasi Sidogiri yang mencapai omzet Rp 19 triliun. Selain itu ada juga koperasi yang berhasil masuk bursa saham melalui anak usahanya.
Karena itu, Puspayoga menegaskan koperasi tidak bisa lagi mengharapkan bantuan dana dari Kemenkop dan UKM seperti masa lalu.
"Kemenkop dan UKM bukan kementerian politis. Dulu koperasi tumbuh saat pemilihan gubernur, bupati, wali kota tapi habis itu mati. Sekarang tidak bisa lagi, kita profesional," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Puspayoga juga menyinggung penyaluran dana lewat LPDB seperti dulu, di mana adakalanya digunakan untuk kepentingan tertentu. Sekarang, tegas Puspayoga, dirinya telah memerintahkan LPDB agar bersikap transparan dan sesuai target. Jadi, Pembiayaan dari LPDB tidak untuk dibagi-bagi kepada koperasi yang tidak jelas.
Baca: Puspayoga: Koperasi Sebagai Jalan Pemerataan Kesejahteraan
"Dulu banyak koperasi yang tidak jelas terima uang dari LPDB, pengurusnya masuk penjara. Tidak boleh lagi seperti itu," kata Puspayoga.