Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Putra Nababan meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar memberikan kepastian masa depan bagi generasi muda yang saat ini tengah terombang-ambing dalam perjuangan mereka menekuni pendidikan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca: Putra: Covid 19 Paksa Industri Pariwisata Berubah Cepat
Hal itu diungkapkan Putra manakala saat reses ia meluangkan sebagian besar waktunya mendatangi dan berkomunikasi dengan para murid yang duduk di SMK Pariwisata dan didapati saat ini mereka merasakan seperti tidak memiliki masa depan yang pasti, akibat jatuhnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai dampak pandemi Covid-19 yang cukup lama melanda dan seolah tiada berujung.
"Kebetulan saya dari Jakarta Timur, yang memang kawasan pariwisatanya tidak terlalu banyak tapi saya meluangkan waktu habis-habisan selama reses untuk mampir dan berkomunikasi di sejumlah SMK pariwisata di sana," ungkapnya.
Putra mencatat banyak sekali SMK Pariwisata di Jakarta Timur, dan ia bertemu dengan kepala sekolah, para guru, dan berkomunikasi dengan para murid di SMK-SMK tersebut, serta banyak kegiatan lainnya.
"Ketika saya datang di SMK mereka seperti tidak mempunyai masa depan. Apakah kami ini salah pilih jurusan atau kami harus berjalan terus Pak Putra?," curhatan hati para murid SMK kepada Politisi PDI Perjuangan itu.
"Jadi masa depan kami seperti apa? jadi ketemu bapak ibu sekalian ini klop seperti golok ketemu sarungnya," ujar mantan pemred metro TV itu saat Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi X DPR RI dengan Indonesia Wellness Master Association (IWMA) dan Indonesia lnbound Tour Operators Association (IINTOA) dalam rangka Menyampaikan Aspirasi, Senin (24/8).
Selanjutnya, Putra juga mengatakan aspirasi yang ditangkapnya di lapangan juga ternyata telah disadari oleh pihak dari asosiasi.
"Apalagi tadi ibu Hutagalung menyampaikan belajar dari kita, menginformasikan kepada kita bagaimana pentingnya suatu lahan yang mungkin tidak baru tapi ada komitmen dari pemerintah," kata Putra menjelaskan.
Baca: Putra Ingatkan Nasib Para Pelaku Parekraf Pasca Terpuruk
Terkait itu, Putra juga menyampaikan dalam minggu ini akan digelar rapat kerja dengar pendapat dengan Kemenparekraf, sehingga, lanjutnya, tentunya Komisi X nanti akan menyampaikan hal ini kepada Menteri Parekraf Wishnutama Kusubandiodan bersama Wakil Menteri Angela Tanoesoedibjo mengenai desakan dan juga kritikan dari pihak IWMA dan IINTOA yang telah disampaikan.
Putra juga menambahkan terkait kebijakan pemerintah Indonesia di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama masa pandemi tentunya tidak bisa dibandingkan dengan negara lain.
‘“Kebijakan Pak Jokowi serta seluruh jajaran menteri, saya yakin juga dibuat sesuai situasi dan kondisi Indonesia. Tidak bisa menjeplak, digebyah uyah, menerapkan apa yang terjadi di negara lain disamakan dengan negara kita," Putra menekankan.
Putra mencontohkan di Korea Selatan yang saat ini ternyata terjadi lockdown kembali akibat Covid, dimana muncul hingga 55 yang terinfeksi virus di sebuah gerai kopi kemarin.