Jakarta, Gesuri.id - Wabah pandemik Corona telah membuat denyut masyarakat menghentikan berbagai aktivitas kegiatan di luar dengan berdiam diri di rumah hingga masa karantina selesai. Akibatnya kegiatan pun dilakukan dengan sistem online termasuk aktivitas belajar mengajar. Dan kini setelah beberapa minggu menjalani karantina banyak orang mulai dilanda kebosanan.
Masyarakat yang bosan itu mulai mengalihkan kejenuhan dengan mencari sumber bacaan digital dengan mengunduh layanan digital Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), iPusnas. Hasilnya paara pengunduh layanan iPusnas melonjak tajam hingga 130 persen. "Tentunya ini menjadi salah satu hal positif dari bencana yang sedang terjadi saat ini. Kegairahan membaca di saat pandemik kembali meningkat," kata Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan
Baca Juga: PDI Perjuangan Gotong Royong Kedepankan Program Padat Karya
Menurut Putra, selama menjalani masa karantina, masyarakat kembali memiliki banyak waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga sekaligus mengembalikan kehangatan bersama keluarga. Jika biasanya para orang tua sibuk bekerja tidak punya waktu buat membaca maka kini waktu mereka jadi lebih banyak untuk membaca bersama buah hati mereka. iPusnas efektif mengisi kekosongan waktu dan kejenuhan masyarakat pada masa pandemi. "Peluang ini harusnya bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh Perpusnas dalam menyediakan katalog bacaan yang bermutu untuk dibaca oleh masyarakat dari berbagai kalangan," katanya.
Tak hanya itu, iPusnas sebagai penyedia konten harus berkolaborasi dengan penyedia jasa teknologi informasi atau institusi lain, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Kementerian Pariwisata untuk menyajikan bacaan bermutu."Kerja sama agar Perpusnas tahu kebutuhan bahan bacaan yang diperlukan, termasuk jika dimungkinan buku-buku pelajaran dialihkan ke dalam bentuk digital, masuk ke dalam platform iPusnas," ungkap Putra.
Putra menekankan Perpusnas harus yang terdepan dalam menyediakan informasi bacaan mulai dari referesi buku-buku popular seperti novel, karya sastra kemudian buku-buku hobi hingga buku-buku cerita untuk anak-anak termasuk buku pelajaran. Bahkan buku-buku referensi dari luar juga harus ada. "Kesempatan seperti ini harus dimanfaatkan betul oleh Perpusnas dalam memperkenalkan berbagai layanan digital yang mereka punya. Bila perlu Perpusnas bisa membuat sistem keanggotaan digital," tandasnya.
Selain itu, penguatan literasi masyarakat melalui perpustakaan daring juga harus dibarengi dengan sosialisasi dan publikasi media agar jenis layanan perpustakaan daring yang dimiliki Perpusnas, seperti iPusnas, Indonesia OneSearch (IOS) dan Khastara diketahui masyarakat.
Baca Juga: Politikus Senior PDI Perjuangan Sabam Sirait Sehat
Seperti diberitakan, jumlah pengunjung dan pengguna layanan digital Perpusnas (iPusnas) melonjak signifikan sampai 130 persen tiap pekannya di masa karaantina Covid 19.Sejak kebijakan stay at home diberlakukan pada Maret lalu, masyarakat antusias mengunduh dan menggunakan aplikasi iPusnas. Pada periode 8-14 Maret jumlah pengunduh iPusnas sebanyak 8.238 pengunduh. Lalu jumlahnya melonjak tajam menjadi 42.645 pengunduh pada periode 29 Maret-4 April.
Tak hanya jumlah pengunduh yang melonjak tajam, pengguna iPusnas juga mengalami lonjakan. Pada periode 8-14 Maret, jumlahnya 9.783 pengguna. Lantas pada periode 29 Maret-4 April meningkat drastis menjadi 40.902 pengguna.