Ikuti Kami

Rahmad Handoyo Dorong Pemerataan Tenaga Bidan di Tanah Air

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, jumlah bidan di Indonesia sebanyak 344.928 bidan yang tersebar di berbagai daerah

Rahmad Handoyo Dorong Pemerataan Tenaga Bidan di Tanah Air
Anggota  Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota  Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan penilaian dan pengamatan, terkait keberadaan bidan dalam hal pemerataan masih butuh perhatian dan masih sangat kurang.

"Pemerataan bukan hanya dilihat dari jumlah di Pulau Jawa karena masih masih banyak butuh sumber daya bidan dan banyak warga yang belum tersentuh pelayanan nakes oleh bidan saya kira menjadi perhatian bersama," kata Rahmad, Senin (1/7).

BaCa: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

"Sehingga kami mendukung statement dari IBI masih belum adanya pemerataan bidan sehingga perlu ada solusi-solusi untuk pemerataan," tambahnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, jumlah bidan di Indonesia sebanyak 344.928 bidan yang tersebar di berbagai daerah. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menilai jumlah bidan masih perlu ditingkatkan hingga level desa.

Banyak fungsi yang dilakukan bidan, di saat tenaga dokter masih kurang dan tidak merata. Ternyata fungsi pelayanan kedokteran bisa dijalankan sebagian oleh bidan dan tidak menggantikan peran dokter. 

Bidan memiliki tugas promotif dan preventif bagi gerakan hidup masyarakat sehat, deteksi dini ragam penyakit, menjaga kondisi kandungan dan anak, hingga imunisasi. Berbagai kegiatan tersebut dilakukan di saat dokter belum merata dan bidan yang menjadi tulang punggung.

BaCa: Ganjar: Perlu Ada Ruang 'Check and Balances' di Pemerintahan

"Tugas bidan juga bisa sampai edukasi, komunikasi, dan informasi kaitkannya dengan kesehatan ibu dan anak. Termasuk perempuan hamil serta pelayanan KB juga menjadi garda terdepan masyarakat yang ada di daerah-daerah pedesaan tidak memiliki dokter. Sehingga ini menjadi perhatian bersama," ujar dia.

Menurutnya banyak desa yang belum ada dokter secara reguler, maka bidan menjadi solusi bukan menggantikan. Namun solusi jangka pendek untuk promosi dan preventif.

Quote