Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) Gaung Legian, menggelar kegiatan reses di Kelurahan Dul, Kecamatan Pangkalanbaru dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat pada masa Sidang I tahun 2025, Kamis (16/1/2025).
Gaung Legian mengatakan kegiatan reses yang dilaksanakan merupakan sebagai upaya secara langsung mendengarkan dan memahami apa saja yang menjadi persoalan dasar konstituen selama ini.
“Reses ini diharapkan dapat menjadi landasan dasar kita untuk menyerap aspirasi masyarakat yang kemudian dituangkan dalam pokok pikiran kerja, sehingga nanti dapat memberikan manfaat kepada masyarakat,” kata Gaung.
Lebih lanjut, Anggota Komisi I DPRD Bateng Fraksi PDI Perjuangan, mengungkapkan melalui kegiatan reses ini juga diharapkan terlahir Pokok Pikiran (Pokir) yang akan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Bateng, khususnya hal-hal yang berkaitan erat dengan pelayanan masyarakat dan pembangunan.
“Saya akan berusaha menjaring dan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang telah mengamanahkan tugas dan tanggung jawab 5 tahun kedepan secara optimal, dengan harapan pokok pikiran dewan benar-benar merupakan representasi keinginan hati masyarakat,” tuturnya.
Legislator PDI Perjuangan ini menjelaskan dirinya berkomitmen akan selalu melayani masyarakat dengan setulus hati. Sehingga melalui reses ini terserap aspirasi warga yang akan diusulkan pada sidang paripurna DPRD Bateng.
Sementara salah satu warga, H. Latif Somad dalam kegiatan reses itu menuturkan, dirinya meminta agar dari 6 Kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah, khususnya Kecamatan Pangkalan Baru dapat menjadi atensi pemerintah dibidang pembangunan.
“Kami ingin adanya pembangunan jalan di Kecamatan Pangkalanbaru khususnya Kelurahan Dul dapat segera dibantu. Karena Kecamatan Pangkalanbaru banyak berkontribusi memberikan PAD Kabupaten Bangka Tengah selama ini,” imbuhnya.
Selain itu, Aspirasi datang dari Erdian, masyarakat Kecamatan Namang, menyampaikan bahwa Anggota Komisi I DPRD Bateng itu dapat membantu masyarakat terkait adanya 2 sumur bor yang berada di Desa Namang hingga kini belum diketahui kejelasannya.
“Kami butuh sekali sumur bor sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, jika tidak salah saat itu ada 2 lokasi di Desa Namang. Informasinya sudah masuk dana Desa namun sampai saat ini belum terealisasi. Semoga melalui kegiatan ini bapak dapat membantu menindaklanjuti keinginan dan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Sumber: www.faktaberita.co.id
