Bajawa NTT, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi NTT, Patrianus Lali Wolo, S.Pt, MM, bersama Tim DPC PDI Perjuangan Nagekeo dan PAC PDI Perjuangan Mauponggo menjaring aspirasi, memberi informasi tentang APBD NTT TA. 2022 untuk wilayah Kabupaten Nagekeo dan mengawasi pelaksanaan program kegiatan yang bersumber pada APBD NTT.
Baca: Papua Memanas, TB Hasanuddin: Kebijakan Politik Harus Tegas!
Itu dilakukan dalam rangka reses kedua Masa Sidang II tahun 2021/2022. Reses kedua ini dilaksanakan selama delapan hari, sejak 9 hingga 16 Maret 2022 di Kabupaten Nagekeo.
“Saya menyampaikan informasi APBD NTT tahun 2022 untuk wilayah Kabupaten Nagekeo. Apakah sudah berjalan sesuai dengan standar regulasi yang telah ditetapkan atau tidak?" tanya Patris Lali Wolo.
Selain menjalani tugas reses sebagai wakil Rakyat dari dapil V, bersama tim, Patris Lali Wolo juga melakukan sosialisasi cara pencegahan stunting dan program pemanfaatan pekarangan Tri Fungsi.
“Kita konsisten untuk menjalankan kerja kemanusiaan pada program pendampingan anak stunting dan gizi kurang, demi percepatan penyelesaiannya. Hal ini sangat penting untuk memenuhi Hak Asasi Anak Manusia dan mempersiapkan generasi masa depan bangsa kita yang lebih baik," katanya.
Program pendampingan anak stunting untuk periode ini terdapat di 10 desa dan kelurahan dari total 21 Desa/kelurahan di Kecamatan Mauponggo diantaranya Kelurahan Mauponggo, Desa Lajawajo, Desa Jawapogo, Desa Loda Olo, Desa Woloede, Desa Wuliwalo, Desa Loka Laba, Desa Kotagana, Desa Ululoga dan Desa Sawu.
“Untuk periode ini kita dampingi selama 3 bulan kedepan Maret hingga Mei 2022 dengan total anak Stunting dan gizi kurang pada 10 Desa atau kelurahan tersebut adalah 133 anak. Setiap anak mendapatkan Uang untuk beli susu Rp 200.000/anak, Telur ayam 60 butir/anak, ” jelas Patris.
Lebih lanjut ia menyampaikan setiap orangtua dari anak stunting mendapatkan Bibit Hortikultura untuk program pekarangan Tri Fungsi berupa bibit bayam 500 pcs, bibit terong 100 pcs dan bibit bunga kol 50 pcs serta makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil. selanjutnya untuk 2 bulan berikutnya setiap anak akan mendapatkan telur ayam 60 butir per bulan.
Baca Megawati: Pernyataan Soal Harga Minyak Goreng Dipolitisasi
Dalam kesempatan tersebut, setiap bidan desa mendapatkan 60 butir telur dan uang 250.000/orang. Selain itu setiap kantor desa mendapatkan 90 butir telur dan uang Rp 2.5 juta juga telur ayam untuk beberapa Pastoran, Biara Susteran dan Panti Asuhan.
Untuk diketahui Total bantuan yakni telur ayam 12.800 butir, bibit bayam sebanyak 70.000 pcs, bibit terong 15.000 pcs dan bibit bunga kol sebanyak 7.000 pcs.
“Semoga semakin banyak yang tergerak karena belas kasih serta dapat bermanfaat dalam menolong anak2 generasi masa depan kita. Mari kita semua bergotong royong dalam kerja kemanusiaan ini,” ajak Patris Lali Wolo. Dilansir dari kupangtribunnewscom.
Kurator: Fransiskus Silolongan