Sulsel, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi Sulsel Risfayanti Muin mengatakan para pendiri bangsa telah melahirkan sejumlah konsepsi kebangsaan dan kenegaraan, antara lain yang berkaitan dengan dasar negara, konstitusi negara, bentuk negara dan wawasan kebangsaan yang dirasa sesuai dengan karakter keindonesiaan.
Baca: Puan Dorong Kerja Sama Antar Parlemen Dukung Kesepakatan G20
Demikian disampaikan Risfayanti Muin saat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Nilai-nilai Kebangsaan dengan tema Kepahlawanan, Jumat (11/11) bertempat di Aula Anging Mammiri BBGP Jl. Adyaksa Kota Makassar.
Lebih lanjut legislator PDI Perjuangan ini mengatakan berangkat dari kondisi itulah diperlukan pemahaman, penghayatan dan penghayatan terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Bagaimana rumusan kelima sila menjadi dasar negara, sebagai pandangan hidup dan sumber dari segala sumber hukum," ujarnya.
Sementara itu Akademisi dari Universitas Mega Rezki Dr. H. A. Yagkin Padjalangi sebagai narasumber menjelaskan bagaimana minimnya kepedulian terhadap nasionalisme atau wawasan kebangsaan itu juga mulai dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
"Gambaran kondisi kehidupan masyarakat Indonesia seperti itu tidak bisa terus dibiarkan, sehingga perlu disikapi secara bijak dan arif agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap utuh dan kokoh, salah satunya adalah yang dilakukan hari ini, sosialisasi nilai-nilai kebangsaan," ungkapnya.
Lain halnya yang disampaikan oleh narasumber kedua Raisuljaiz, aktifis NU ini lebih menekankan pada aspek historikal kepahlawanan para pahlawan yang telah mengorbankan diri, rela berkorban, punya semangat nasionalisme dan patriotisme tinggi.
"Kita harus banyak belajar dari para pahlawan kita dengan menjadikan nilai-nilai kepahlawan sebagai karakter berbangsa dan bernegara," jelasnya.
Rais yang juga Sekretaris DPD BMI Sul-Sel ini menambahkan bahwa semangat nasionalisme dan patriotisme lebih dikedepankan.
Baca: Burung Hantu di Koalisi PD-Nasdem-PKS, Ini Kata Sekjen Hasto
Menurutnya pada era digital tentunya nilai-nilai nasionalisme harus ditanamkan melalui literasi digital, agar masyarakat bisa menjadikan pancasila sebagai pembatas dari pemahaman yang menggerus kedaulatan negara.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh pemuda Kec. Panakkukang.
Kurator: Fransiska S.
