Tegal, Gesuri.id - Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati yang belum lama ini diluncurkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, sandar di Pelabuhan Kota Tegal, Jawa Tengah, sejak Jumat (1/9) sampai Sabtu (2/9).
Di dalam rumah sakit apung ini, terdapat dua kasur masing-masing ada bantal dan selimut, dilengkapi perabotan seperti lemari pakaian, kursi, wastafel, cermin, AC dan lain-lain.
Di sisi lainnya, juga terdapat ruang untuk tempat periksa dokter, tempat tidur plus bantal dan selimut untuk periksa pasien, lemari berisi obat-obatan, peralatan kesehatan, bahkan juga disediakan kursi roda.
Baca: Edy Desak Dibentuknya Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan
Anggota Komisi lX DPR RI Dewi Aryani mengungkapkan, PDI Perjuangan menginisiasi pembuatan rumah sakit apung untuk memberi fasilitas dan layanan kesehatan (pengobatan) terutama menyasar wilayah pulau terpencil atau terluar.
Selain itu, juga menyasar wilayah yang tidak tersedia fasilitas kesehatan atau faskes yang mumpuni.
Sehingga PDI Perjuangan menjadi salah satu partai yang peduli dengan rakyat Indonesia yang tidak semuanya tinggal di pulau besar.
"Kapal yang disulap menjadi rumah sakit apung ini sudah berkeliling ke wilayah pelosok Indonesia, dan kebetulan akan road show ke pulau-pulau lain termasuk Pulau Jawa. Sebelum sandar di Kota Tegal, kapal ini sudah sandar dan melakukan bakti sosial di Serang Banten. Setelah selesai, baru kapal menuju Kota Tegal dengan estimasi waktu 1 hari 22 jam," ungkap DeAr.
Selama sandar di Pelabuhan Kota Tegal, dikatakan DeAr sama seperti di wilayah lainnya yaitu melakukan bakti sosial, pengobatan gratis, senam bersama, dan malam hari ada hiburan rakyat.
DeAr berharap semua kegitan berjalan lancar, sehingga Minggu (3/9) kru kapal akan kembali berlayar ke tempat-tempat lainnya.
Secara pribadi, DeAr menilai rumah sakit apung ini sebagai terobosan yang hebat dan apa yang dilakukan PDI Perjuangan selalu memelopori hal-hal baru dalam tata kelola pemerintahan.
Lewat rumah sakit apung ini juga bisa menjadi pesan terutama bagi Presiden berikutnya nanti pada tahun 2024, bahwa kesehatan masyarakat khususnya di pulau-pulau terpencil atau terluar di Indonesia harus mendapat perhatian khusus dan spesial.
Caranya dengan memperbanyak rumah sakit apung seperti yang dilakukan PDI Perjuangan.
"Kalau rumah sakit apung Laksamana Malahayati ini kan milik partai, nantinya jika dengan presiden yang baru tahun 2024, saya berharap Kementerian Kesehatan akan menginisiasi pembuatan rumah sakit apung di Indonesia sebanyak-banyaknya, sehingga masyarakat bisa terlayani tanpa harus repot keluar pulau," harap Dewi Aryani.
Baca: Pemkot Surakarta Gandeng UEA Bangun RS Internasional
Direktur Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati, Dokter Januar Sahad Siahaan menerangkan, pengobatan yang diberikan menyasar semua usia baik balita, anak-anak, remaja, dewasa, lansia, bapak-bapak, ibu-ibu dan lain-lain.
Pemeriksaan yang dilakukan juga untuk semua penyakit seperti batuk, pilek, sakit perut, mual, diabetes, gula, darah tinggi (hipertensi), darah rendah, pegal-pegal, asam urat, kolesterol, dan masih banyak lagi.
Sedangkan untuk jumlah kru yang ada di kapal sendiri yaitu ABK sebanyak 15 orang, sedangkan tim medis ada delapan orang.
Dikatakan, pemeriksaan memang sementara baru untuk dokter umum saja, kalaupun nantinya ada request spesialis penyakit dalam ataupun spesialis kandungan, biasanya bekerjasama dengan Ketua DPD PDI Perjuangan setempat ataupun DPC nya untuk berkoordinasi dengan dinas terkait.