Semarang, Gesuri.id – Sebagai keturunan Waliyullah Raden Mas Said (Sunan Kalijaga), Ganjar Pranowo tentunya tak canggung lagi memainkan peran dalam sebuah kisah yang mengangkat tentang cerita asal usul Sunan Kalijaga.
Berperan sebagai Brandal Lokajaya, penampilan Ganjar malam itu begitu menyeramkan. Mengenakan pakaian merah dan memamerkan cemang-cemong serta berambut gondrong, Ganjar tampak seram dan garang saat pertama kali muncul dalam pementasan pentas ketoprak dengan lakon Pandanaran Kawisudho itu.
Namun bukan Ganjar namanya kalau tidak berguna. Alih-alih menyeramkan, aksi Ganjar justru membuat ger-geran karena tingkah lucunya.
Seperti, saat berdialog dengan para berandal yang menjadi anak buahnya, kata-kata yang dilontarkan Ganjar membuat para pengunjung terpingkal-pingkal. Saat melihat anak buahnya sedang mabuk-mabukan, Ganjar menegur dengan bahasa lucu.
“Lha iki, dikongkon mbegal malah do mendem (disuruh malah mabuk-mabukan),” kata Ganjar, dalam pentas yang dgelar di auditorium RRI Semarang, beberapa waktu lalu.
“Nggo anget-anget, kang (buat menghangatkan badan, kakanda), kene melu (sini ikut),” jawab anak buah Ganjar.
Ganjar pun kemudian duduk dan mencium air di dalam gelas itu. Air yang dalam adegan sebenarnya adalah minuman keras, namun Ganjar menceritakan yang sebenarnya.
“Lha iki teh kok, mosok ngombe teh iso mendem (lha ini teh kok, masak minum teh bisa mabuk),” kata Ganjar disambut tawa pengunjung.
Adegan lucu lainnya adalah saat Brandal Lokajaya yang diperankan Ganjar bertemu dengan Sunan Bonang. Melihat tongkat yang dibawa Sunan Bonang berbentuk emas, Brandal Lokajaya berusaha merebutnya.
Namun karena kesaktian Sunan Bonang, Brandal Lokajaya yang diperankan Ganjar tidak berhasil merebut tongkat itu. Ia justru terjatuh dan terpental. Nah saat terpental itulah, Ganjar justru tidur dengan kaki ongkang-ongkang layaknya anak kecil.
Ganjar pun berani meledek Sunan Drajat yang sedang membahasnya. Saat mengenalkan dirinya bahwa ia adalah Sunan Drajat, Ganjar meledek nama sunan itu.
“Oh Sunan Drajat, ngapunten suhune pinten derajat niku (maaf suhunya berapa derajat),” kata Ganjar meledek.
Aksi itu sontak saja membuat para penonton tertawa. Mereka tidak menyangka, sosok Gubernur Jateng yang sangat disegani mampu memainkan ketoprak dengan apik dan sangat menghibur.
“Pak Ganjar keren, aksinya bagus dan sangat menghibur. Ternyata pak Ganjar lucu kalau sedang main keroprak,” kata Dewan Pengawas LPP RRI, Hasto Kuncoro.
Hasto menerangkan, sosok Brandal Lokajaya sangat pas diperankan oleh Ganjar. Selain berbadan tinggi besar, Ganjar juga mampu tampil dengan baik dan menghibur.
“Pak Ganjar sangat cocok memerankan tokoh itu, meskipun sering bercanda, namun ia mampu membawakan usulan sesuai alur cerita,” ungkapnya.
Aksi Ganjar bermain ketoprak di RRI tersebut merupakan bagian dari ulang tahun ke-74 RRI dan juga peringatan hari radio nasional.
Selain Ganjar, sejumlah tokoh penting ikut bermain dalam pagelaran ketoprak itu, seperti Kepala OJK Regional 3 Jateng, Aman Santosa, Sekda Jateng, Sri Puryono, Hakim PN Jakarta Pusat, Sunarso dan sejumlah Dewan Pengawas LPP RRI.