Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menyatakan turut berduka cita atas peristiwa satu keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat yang meninggal dunia diduga akibat kelaparan.
Ima mengaku masih menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian.
Baca: Ima Mahdiah Beri Alarm Kadis Tata Air: Lanjutkan Turap
"Yang jelas saya berduka cita atas tragedi ini. Kita menunggu hasil penyelidikan dari aparat terkait tragedi ini," kata Ima, saat dihubungi Jumat (18/11).
Lebih lanjut, Ima menuturkan agar peristiwa ini tidak terulang kembali, dia mendorong masyarakat DKI Jakarta untuk lebih peka dengan tetangganya.
Selain itu menurutnya masyarakat harus membangun suasana yang guyub, agar senantiasa tragedi ini tidak menimpa keluarga-keluarga yang lainnya.
"Supaya tragedi ini tidak terulang kembali di kemudian hari, saya mendorong mulai dari rukun warga hingga rukun tetangga untuk saling menjaga dan saling sapa," ujarnya.
Jika rasa peduli antar masyarakat itu terbentuk, maka jika ada peristiwa anomali yang terjadi dengan tetangga sekitar maka dapat bermusyawarah untuk mencari solusi bersama.
"Sehingga jika terjadi anomali di tetangga sekitar, kita bisa berembuk untuk mencari solusi bersama," pungkasnya.
Sementara diberitakan sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce menduga satu keluarga terdiri dari empat orang yang ditemukan meninggal dunia di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, tidak mengkonsumsi makanan dalam waktu yang cukup lama.
"Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," kata Pasma saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat.
Selain itu, pihaknya juga tidak menemukan tanda kekerasan benda tumpul atau benda tajam di sekujur tubuh korban.
Baca: Pertemuan Anies-Gibran Bukan Sinyal Dukungan Jokowi
Lebih lanjut, Pasma juga menjelaskan satu keluarga itu diperkirakan telah meninggal sejak tiga minggu lalu. Namun demikian, seluruh korban tidak meninggal dunia secara serempak lantaran setiap jenazah mengalami tingkat kebusukan yang berbeda. Hingga saat ini pihak RS Polri belum bisa memastikan penyebab utama meninggalnya keempat anggota keluarga tersebut.