Malang, Gesuri.id - Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim), Sri Untari Bisowarno menegaskan pelaksanaan kurban sebagai bentuk rasa syukur umat manusia atas segala nikmat yang dikaruniakan oleh Allah.
"Tidak hanya urusan material kurban semata. Tapi bagaimana kita semakin membangkitkan rasa taat, rasa ikhlas, dan rasa syukur. Sehingga kita bisa berkembang menjadi individu yang lebih baik," tutur Sri Untari dalam keterangannya kepada Gesuri.id, Minggu (10/7).
Selain sebagai bentuk ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah, kurban juga merupakan bentuk kepedulian untuk berbagi kepada sesama sebagai bentuk amal sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
Baca: Keren, Sri Untari Raih Gelar Doktor Bidang Administrasi
Sehingga pelaksanaan kurban dalam Agama Islam ini adalah perwujudan secara nyata bagaimana nilai-nilai gotong-royong dan kekeluargaan sudah diajarkan secara turun menurun semenjak zaman Nabi Ibrahim.
"Maka dalam kurban tahun ini tidak hanya memberikan kepada struktur partai ditempat kita, juga masyarakat-masyarakat lain yang membutuhkan. Itu menjadi penting, entah itu anak yatim piatu, panti asuhan yang merawat, atau masyarakat lain yang membutuhkan," jelasnya.
Sebagai partai politik terbesar di Indonesia saat ini, PDI Perjuangan juga hadir ditengah-tengah masyarakat bergotong-royong mendistribusikan daging kurban bagi masyarakat yang membutuhkan.
Baca: Sri Untari Minta Kader Banteng Melek Teknologi
Hal ini merupakan perwujudan dari rasa solidaritas dan gotong-royong yang selama ini ditanamkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kepada seluruh kader banteng untuk selalu turun kebawah setia berjuang bersama masyarakat.
"Terutama agar senantiasa melindungi anak-anak yatim, orang-orang miskin. Maka esensinya berkurban ini, tidak hanya sekedar upacara qurban tapi bagaimana kita sebagai manusia bisa memaknai sabar, syukur, dan taat," tutur Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut.
Sebagai wujud komitmen PDI Perjuangan berjuang ditengah-tengah masyarakat. Tidak hanya menjelang event-event elektoral saja, namun dalam kehidupan sehari-hari terus hidup dan turun bersama dengan masyarakat yang membutuhkan.